
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengubah jadwal pelaksanaan muktamar yang beragendakan pemilihan ketua umum. Muktamar yang awalnya akan digelar pada bulan April ini mundur menjadi bulan Agustus atau September 2025.
“Rencana itu sebelum Desember sudah akan kita lakukan Muktamar, rencana di bulan Agustus atau September,” kata Mardiono, Kamis (24/4/2025).
Menurut Mardiono, mundurnya jadwal muktamar ini tidak menjadi masalah meski hasil Musyawarah Kerja Nasional II PPP mengamanatkan Muktamar digelar selepas Hari Raya Idul Fitri 2025.
Sebab, masa kerja kepengurusan PPP periode ini masih akan berlaku hingga Desember 2025. Ia memastikan bahwa muktamar akan dilaksanakan sebelum masa kerja pengurus berakhir. Dalam muktamar ini, Mardiono belum mengungkap nama-nama calon ketua umum yang akan berkontestasi.
Akan tetapi, ia mempersilakan setiap kader, termasuk juga pihak eksternal, yang mau ikut untuk mencalonkan diri menjadi ketua umum. “Nah sembari juga nunggu ya tokoh-tokoh baik internal maupun eksternal, siapa saja yang misalnya dari eksternal, yang tokoh-tokoh yang mau gabung dengan PPP,” kata Mardiono.
Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan ini menjelaskan alasan jadwal muktamar mundur karena banyak kader yang berangkat haji. Karena banyak kader yang pergi haji, dikhawatirkan jumlah peserta muktamar tidak memenuhi kuorum apabila tetap digelar bulan April ini.
“Tapi karena akhir April itu sudah ada kloter pertama berangkat haji di Mei tanggal 2. Masalahnya itu kader-kader kami banyak yang berangkat haji, banyak juga yang berangkat haji,” ucap Mardiono.