
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga kini sudah ada 7,8 juta rakyat Indonesia sudah mendapatkan program cek kesehatan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, setiap hari ada 200.000 warga memanfaatkan program yang dimulai pada Februari 2025 ini.
“Dia (Prabowo) tanya cek kesehatan gratis. Itu kan programnya beliau. Saya sampaikan per kemarin sudah 7,8 juta rakyat Indonesia yang dapat cek kesehatan gratis,” kata Budi usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6).
“Dan seharinya itu 200 ribu. Jadi per bulan itu antara 5 jutaan lah orang yang cek kesehatan gratis,” sambungnya.
Dia menyampaikan program cek kesehatan gratis di sekolah akan dimulai pada Juli 2025. Budi menargetkan 50 juta rakyat Indonesia dapat memanfaatkan program cek kesehatan gratis.
“Bulan depan direncanakan mulai juga yang cek kesehatan gratis di sekolah. Jadi target kita 50 juta warga negara Indonesia, rakyat Indonesia kalau bisa sudah melakukan cek kesehatan gratis,” ujarnya.
Prabowo Tanya Masalah Kesehatan Masyarakat
Budi menyebut Prabowo sempat menanyakan masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Dia menuturkan masalah kesehatan yang dialami beragam misalnya, cacat jantung bawaan tinggi yang dialami bayi baru lahir dan masalah gigi pada balita.
“Kalau dewasa itu masalahnya darah tinggi dan diabetes. Lansia juga darah tinggi dan diabetes,” tutur Budi.
Dalam pertemuan itu, Budi melaporkan bahwa alat skrining untuk penyakit TBC sudah jauh lebih murah dan banyak. Selain itu, dia menyampaikan pengobatan TBC yang baru juga lebih murah.
“Dari 1 juta diharapkan bisa kena (skrining) semua. Bisa teridentifikasi supaya bisa dimulai pengobatan. Kita juga cerita regimen pengobatan yang baru kan sekarang udah jauh lebih murah. Kita juga sudah terapkan yang baru,” jelas Budi.
Anggaran Cek Kesehatan Gratis
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk merealisasikan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). CKG dilaksanakan berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan, yakni CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.
CKG ulang tahun yang dimulai 10 Februari 2025 ini menyasar anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Masyarakat bisa mendapatkan layanan CKG ini dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun + 30 hari di Puskesmas dan nantinya bisa diakses di klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sedangkan CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah. CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan lokasi pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu.