
Perusahan Del Monte mengalami kebangkrutan usai 139 tahun berdiri. Tercatat, perusahan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini memiliki utang hingga 10 miliar dolar AS atau setara Rp161 triliun. (kurs Rp16.192).
“Setelah evaluasi menyeluruh terhadap semua opsi yang tersedia, kami memutuskan bahwa proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah cara paling efektif untuk mempercepat pemulihan dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan bertahan lama,” kata CEO Del Monte Greg Longstreet dikutip dari Al Jazeera, Jumat (4/7/2025).
Dijelaskan kebangkrutan Del Monte yang dikenal dengan produk buah-buahan dan sayur-sayuran kalengnya itu terjadi karena konsumen malin banyak mengabadikan produknya. Masyarkat dinilai lebih memilih makanan yang lebih sehat dan murah.
“Preferensi konsumen telah beralih dari makanan kaleng yang mengandung bahan pengawet ke alternatif yang lebih sehat,” kata Kepala Hukum dan Restrukturisasi Global di Debtwire, Sarah Foss.
Tak cuma itu, inflasi bahan makanan juga menyebabkan konsumen mencari merek toko yang lebih murah. Bulan lalu, laporan indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan harga makanan sebesar 0,3 persen dan 2,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Del Monte, yang juga memiliki merek tomat Contadina, merek kaldu College Inn dan Kitchen Basics, serta merek teh bubble Joyba, telah mendapatkan pembiayaan debitur dalam kepemilikan sebesar 912,5 juta dolar AS. Sehingga, anak perusahaan tersebut masih bisa beroperasi secara normal.