Minggu, 12 Oktober 2025

Presiden Persija Ajak Jakmania Jaga Jakarta

Direktur Utama Persija Mohammad Prapanca (kiri) dan manajer Persija Bambang Pamungkas (kanan) menghadiri acara bincang-bincang dengan pewarta di Persija Store, Jakarta

 

Presiden Persija Jakarta, Mohammad Prapanca, mengajak para penggemar setia Persija, Jakmania, untuk terus saling menguatkan di tengah situasi keamanan yang tidak kondusif di beberapa kota di Indonesia.

“Untuk seluruh pendukung Persija dimana pun kalian berada. Saat ini kita semua tentu merasakan duka, kesedihan, dan keprihatinan yang sama. Indonesia tengah mengalami ujian, tempaan, yang seyogyanya harus berujung indah,” kata Prapanca dalam keterangan tertulis, Minggu.

“Dalam situasi yang tidak mudah ini, Persija mengajak seluruh elemen, pemain, pelatih, ofisial, suporter, dan tentunya seluruh masyarakat, untuk menjaga diri dan terus bergandengan tangan demi saling menguatkan.”

“Sepak bola adalah langkah menuju persatuan, tali penyambung persaudaraan, dan energi untuk menyalakan kedamaian. Jangan pernah goyah oleh provokasi, dan jangan biarkan amarah memantik perpecahan,” lanjut dia.

Situasi keamanan Indonesia, khususnya Jakarta dan sejumlah kota/kabupaten sedang memanas dalam beberapa hari terakhir. Diawali dari berbagai demonstrasi yang mengkritik kebijakan pemerintah dan DPR, aksi-aksi berlanjut dan berlanjut pada perseteruan pihak kepolisian dan massa aksi.

Kemarahan publik semakin menjadi saat seorang pengemudi ojek daring dilindas oleh kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8) di Jakarta. Kekerasan dan bentrokan kemudian menyebar ke berbagai kota di Indonesia, seperti di Makassar, Surakarta, dan Surabaya.

“Sepak bola adalah langkah menuju persatuan, tali penyambung persaudaraan, dan energi untuk menyalakan kedamaian. Jangan pernah goyah oleh provokasi, dan jangan biarkan amarah memantik perpecahan,” lanjut dia.

Situasi keamanan Indonesia, khususnya Jakarta dan sejumlah kota/kabupaten sedang memanas dalam beberapa hari terakhir. Diawali dari berbagai demonstrasi yang mengkritik kebijakan pemerintah dan DPR, aksi-aksi berlanjut dan berlanjut pada perseteruan pihak kepolisian dan massa aksi.

Kemarahan publik semakin menjadi saat seorang pengemudi ojek daring dilindas oleh kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8) di Jakarta. Kekerasan dan bentrokan kemudian menyebar ke berbagai kota di Indonesia, seperti di Makassar, Surakarta, dan Surabaya.

Berita Terkait