
DPR menerima 16 perwakilan mahasiwa untuk menyampaikan aspirasinya. Hal ini menyusul rentetan aksi unjuk rasa di sejumlah daerah atas kekecewaan publik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah dan DPR. Pertemuan belangsung di Komplek Palemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
“Selaku pimpinan kami menyatakan permohonan maaf atas kekeliruan serta kekurangan kami sebagai wakil rakyat dalam menjalankan tugas dan fungsi mewakili aspirasi masyarakat yang selama ini menjadi tanggung jawab kami,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco memastikan, DPR akan mencabut tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan. Saat ini, permintaan tersebut telah diajukan ke Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR.
Selain itu, kata Dasco pihaknya juga meminta Setjen DPR untuk menonaktifkan fasilitas terhadap anggota dewan yang dicopot oleh masing-masing fraksi mereka. Di antaranya Eko Patrio, Uya Kuya hingga Nafa Urbach.
“Bahwa untuk anggota yang dinonaktifkan itu diminta untuk dikeluarkan fasilitas-fasilitas yang terkait dengan kedewanan termasuk gaji dan fasilitas.
Dasco menambahkan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja anggota DPR agar lebih mendengarkan rakyat dan memahami kondisi sosial ekonomi di masyarakat.
“Tentunya permintaan maaf ini tidak cukup tanpa evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh dan akan lakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tuturnya.