Minggu, 12 Oktober 2025

Curhatan Pedagang Mobil Listrik Bekas

Ilustrasi mobil listrik

 

Kalangan pedagang mobil bekas mengungkapkan sejumlah faktor penyebab sulitnya menjual kembali mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) bekas kepada konsumen.

Berdasarkan penelusuran Bisnis di salah satu bursa mobil bekas Jakarta, hampir tak terlihat unit mobil listrik yang dijual. Pasalnya, rata-rata mobil bekas yang dijual masih bermesin konvensional (internal combustion engine/ICE), baik untuk kategori SUV, MPV, maupun city car.

Menurut pengakuan pedagang mobil bekas, saat ini unit mobil listrik baru di pasaran sudah banyak yang harganya terjangkau. Bahkan, beberapa agen pemegang merek (APM) juga memberikan potongan harga cukup signifikan, terutama saat pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 pada Juli lalu. “Mobil listrik ini kalau dijual di showroom [mobil bekas] enggak ada yang laku.

Misalnya ada merek mobil listrik yang harga barunya Rp363 juta, kemarin di GIIAS 2025 turun jadi Rp190 jutaan, padahal sama-sama baru,” ujar Budi, salah seorang pedagang mobil bekas saat ditemui Bisnis, dikutip Minggu (7/9/2025).

Artinya, para pedagang mobil bekas kesulitan dalam menentukan harga jual kembalinya. Terlebih, komponen inti mobil listrik seperti baterai setiap tahun mengalami penurunan kapasitas alias degradasi baterai. “Apalagi kalau nanti baterainya nanti sudah lemah semua, pasti akan semakin susah dijual,” tuturnya. Alhasil, menurutnya para pedagang mobil bekas cenderung enggan mengambil risiko dalam menerima mobil listrik bekas, sebab akan sulit untuk dijual kembali kepada konsumen.

Di lain sisi, penjualan mobil listrik baru mencatatkan pertumbuhan signifikan. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales mobil listrik murni pada 7 bulan pertama 2025 tembus 42.178 unit.

Bahkan, angka itu nyaris melampaui capaian penjualan mobil listrik sepanjang 2024 di angka 43.188 unit. Hal itu tak lepas dari semakin banyaknya merek dan model terbaru yang kian meramaikan pasar mobil listrik Tanah Air.

Misalnya, produsen mobil listrik asal China, BYD Indonesia telah meluncurkan model city car terbarunya, BYD Atto 1 di ajang GIIAS 2025.

Harga mobil listrik BYD itu beririsan dengan mobil LCGC, yakni dibanderol mulai dari Rp195 juta untuk varian Dynamic, sedangkan tipe Premium dihargai senilai Rp235 juta OTR Jakarta. Sementara itu, pada pameran GIIAS 2025, sejumlah merek mobil listrik juga terpantau memberikan diskon, misalnya Wuling Binguo EV dibanderol di kisaran Rp180 juta-Rp235 jutaan, dari harga sebelumnya Rp279 juta-Rp332 jutaan.  Beberapa agen pemegang merek (APM) yang turut meramaikan pasar mobil listrik di Tanah Air yaitu Geely, Aion, hingga Great Wall Motor (GWM).

Berita Terkait