
Ribuan warga Israel menggelar demonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Selasa (16/9/2025) dini hari. Mereka menentang serangan ke Kota Gaza.
Polisi memukul mundur demonstran lalu memblokir akses dalam radius 300 meter dari rumah Netanyahu.
Massa bahkan mendirikan tenda di luar rumah Netanyahu dan mengancam akan bertahan sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang menyatakan, keluarga para sandera tiba di Yerusalem setelah mendapat laporan mengenai serangan darat Israel ke Gaza pada Senin malam.
Serangan besar-besaran Israel ke Kota Gaza dikhawatirkan membunuh para sandera tersisa.
Netanyahu dilaporkan langsung meninggalkan kediamannya setelah mengetahui massa membawa tenda.
“Saya punya satu tujuan, agar negara ini bangkit dan memulangkan kembali anak saya bersama 47 sandera lainnya, baik hidup maupun mati, dan agar tentara kita juga pulang. Dia tidak mau mendengarkan kami, jadi dia melarikan diri seperti pengecut,” kata Einav Zangauker, ibu salah satu sandera, seperti dikutip dari Sputnik.
Namun Zangauker dan keluarga sandera lainnya tak akan menyerah. Dia dan keluarga para sandera lain akan terus mengejar Netanyahu.
“Kami akan mengikutinya ke mana pun, siang dan malam. Semuanya sudah berakhir,” ujarnya.
Keluarga yakin para sandera ditahan di daerah-daerah yang menjadi sasaran pengeboman Israel sehingga operasi militer di Kota Gaza membahayakan nyawa mereka.