
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh petani di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Cak Imin dalam momentum Hari Tani Nasional di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Dia menilai, kehadiran PKB selama 27 tahun belum mampu memberikan kesejahteraan nyata bagi para petani di Indonesia.
“Saya dan PKB di Hari Tani Nasional ini menyatakan permohonan maaf di usia PKB yang sudah 27 tahun omong kosong menghasilkan kesejahteraan buat petani. Karena itu terimalah permohonan maaf PKB di hari tani ini,” kata Cak Imin saat menyampaikan sambutan.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) itu mengatakan, pernyataan maaf tersebut bukan sekadar simbolik, melainkan sebuah titik tobat untuk mengingatkan seluruh jajaran PKB agar benar-benar memperjuangkan nasib petani.
“Jadi moga-moga permohonan maaf ini sekaligus mengingatkan seluruh pengurus, seluruh legislator, seluruh menteri, seluruh bupati, seluruh gubernur. Dari PKB setelah minta maaf, tobat akan memperjuangkan seluruh nasib petani dengan sungguh-sungguh,” jelas dia.
Cak Imin mencontohkan, banyak kader PKB yang berasal dari keluarga petani, termasuk rekannya yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah.
Namun, dia menyebut meski memiliki latar belakang petani, PKB belum menghadirkan secercah harapan yang nyata bagi kaum tani.
“Kenapa? karena ya sahabat saya Farida Fachrihah itu contoh saja. Padahal rasanya semua orang PKB yang berhasil adalah anak-anak petani semua,” ucapnya.
Ia menyadari, kesadaran akan akar perjuangan seringkali terlupakan oleh para kader PKB. Padahal, petani merupakan fondasi kehidupan bangsa.
“Semua adalah anak-anak petani tapi semua kadang tidak sadar dan lupa bahwa kita semua ini adalah anak-anak petani yang belum menghasilkan secercah harapan yang nyata,” ujarnya.
Karena itu, Cak Iminmenyatakan perlunya langkah konkret keberpihakan anggaran negara kepada sektor pertanian. Ia mengusulkan agar minimal 5 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan khusus untuk pembangunan pertanian.