Kamis, 16 Oktober 2025

Sambut Hari Santri Nasional, PKB Bikin Lomba Baca Kitab Kuning

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

 

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) menggelar lomba membaca kitab kuning dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional.

Lomba ini terbuka untuk seluruh santri di Indonesia, dengan pendaftaran yang sudah dibuka sejak akhir September 2025 dan akan ditutup pada 31 Oktober 2025. Direktur Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) sekaligus Sekretaris Dewan Syuro PKB, Saifullah Maksum, mengungkapkan bahwa dunia pesantren saat ini sedang menghadapi banyak masalah.

“Kami sangat sadar dunia pesantren saat ini sedang menghadapi banyak sekali masalah, baik itu masalah yang datang dari Allah dan Tuhan, cobaan musibah Al-Khoziny dan Lampung Selatan, dan sejumlah pesantren yang tanpa diduga, tidak tersengaja, dan tanpa disadari terjadi musibah,” ujar Maksum dalam jumpa pers di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).

Maksum mengatakan, pihaknya akan menggandeng politikus, pakar hukum, sekaligus eks Cawapres 2024, Mahfud MD, sebagai juri.

Selain itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), turut dilibatkan sebagai juri. “Kalau akademisi yang kita undang adalah Mahfud MD, dan ada sejumlah kiai muda serta intelektual lain.

Dari praktisi, di dalam PKB kita ambil yang mantan-mantan alumni pesantren, pertama jelas Ketua Umum kami sendiri, Pak Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebagai salah satu juri yang mewakili perspektif, menganalisis kontekstualisasi pemahaman santri untuk menjembatani teks kitab kuning tadi dengan kondisi kekinian,” tuturnya.

Maksum menambahkan, bagi santri yang juara pertama bakal dihadiahi umrah. Tidak hanya itu, mereka juga menyediakan hadiah berupa beasiswa ke Mesir.

“Hadiah pertama umrah, dan juga memperebutkan Piala Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Juga ada pemberian beasiswa untuk studi di Mesir dan penghargaan lainnya, tentunya uang pembinaan bagi para pemenang 1, 2, 3 dan harapan 1, 2, 3,” ucap Maksum.

Alasan gelar lomba

Dalam kesempatan yang sama, anggota FPTP, Firdaus, mengungkapkan alasan mengapa pihaknya menggelar lomba kitab kuning.

Dia menegaskan komitmen FPTP dalam menghidupkan tradisi kajian kitab-kitab salafiah sebagai khazanah intelektual Islam dan menjadi referensi ulama Nusantara selama ini.

“Dengan semangat percepatan transformasi pesantren, dengan idiom yang kita ambil adalah Al Akhdz bil Jadid Al Ashlah, inovasi-inovasi yang maslahah dengan tetap menjaga tradisi Al Muhafadzah ‘ala al Qadiim As-Shalih,” kata Firdaus.

Berita Terkait