Minggu, 26 Oktober 2025

CT Kunjungi Ponpes Lirboyo, Minta Maaf dan Janji Benahi Tayangan Trans7

Silaturahmi Chairul Tanjung ke Ponpes Lirboro

 

Pendiri Trans Corp Chairul Tanjung secara langsung mengunjungi Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (23/10/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyampaikan permohonan maaf atas tayangan kontroversial program Xpose Uncesored Trans7 yang dianggap menyinggung citra pesantren sekaligus berdiskusi dengna keluarga besar pesantren.

Pengasuh Lirboyo, K.H. Oing Abdul Muid mengatakan maksud utama kunjungan Chairul Tanjung adalah bertemu dengan masyayikh Pesantren Lirboyo, K.H. Anwar Manshur untuk menyampaikan permohonan maaf terkait tayangan Trans7 yang menyinggung citra pondok pesantren.

“Beliau akan melakukan langkah perbaikan internal juga media lain di bawah Trans Corp. Beliau berjanji medianya akan ikut mengembalikan citra pondok pesantren yang tercederai oleh tayangan itu,” ungkap K.H. Oing seperti dilansir Antara, Jumat (24/10/2025).

Ia mengatakan Chairul Tanjung juga didampingi oleh Direktur Utama PT Trans Digital Media (Detik Network) Abdul Aziz serta Prof Muh Nuh. Dalam kesempatan tersebut, yang bersangkutan juga sudah bertemu dengan pengurus pesantren serta dzurriyah Pesantren Lirboyo Kediri.

Dalam kesempatan tersebut, Chairul Tanjung juga menyampaikan akan memastikan bahwa tayangan semacam tersebut termasuk tayangan lain yang menyerang amaliah nahdliyin di masa mendatang tidak muncul lagi di Trans7 dan media di bawah Trans Corp.

Dalam kunjungannya, Chairul Tanjung mengatakan dirinya berdiskusi dengan keluarga besar pesantren. Ia menyebut, ada beberapa hal yang dibicarakan, yakni tuntutan dari Pesantren Lirboyo Kediri agar pihak yang bertanggungjawab terhadap penayangan tersebut diberi sanksi yang tegas.

“Dalam artian berupa pemecatan dan telah kami lakukan. Orang yang bertanggungjawab sudah dipecat,” katanya. Ia menambahkan, dari rumah produksi (PH) yang memproduksi juga telah diputus kerjasamanya. Penayangan acara tersebut juga telah diberhentikan atau tidak ditayangkan selama-lamanya. Selain itu, pihaknya juga diskusi bagaimana hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Untuk itu, manajemen memberikan arahan yang jelas ke Trans7 agar betul-betul memperhatikan acara yang dibuat untuk tidak menyinggung terkait amaliah di pondok pesantren.

Pihaknya siap memberikan saksi berupa pemecatan bagi yang melanggar hal tersebut. “Berikutnya kami juga menayangkan program khusus berupa pesantren ke pesantren yang terkait dengan menonjolkan kebaikan dari pendidikan dan sejarah dari pesantren agar masyarakat secara umum memahami keindahan, keunggulannya,” kata dia.

Ia berharap dengan silaturahmi ini semua bisa tenang kembali, situasi kembali kondusif sehingga semua bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. “Kebersamaan umat hari ini kita jaga.

Oleh karena itu kami berharap umat Islam bisa bersatu dan bisa membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju, makmur dan berkeadilan,” pungkasnya.

Berita Terkait