
Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, jajaran baru Bank DKI yang ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (30/4/2025) berasal dari kalangan profesional.
“Bahkan komisaris utamanya pun saya minta betul-betul dari profesional,” ujar Pramono ketika ditemui di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).
Pramono menegaskan, salah satu tugas utama jajaran baru ini adalah mempersiapkan Bank DKI untuk melantai di bursa efek melalui penawaran umum perdana (IPO). Namun, pelaksanaannya tetap akan disesuaikan dengan kondisi pasar.
“Tugas utamanya adalah mempersiapkan diri untuk bisa IPO. Berapa waktunya, tentunya sangat bergantung dengan pasar,” kata Pramono. Meski begitu, Pramono mengaku belum mengenal seluruh jajaran direksi baru Bank DKI. “Yang saya kenal cuma dirutnya,” imbuh dia. RUPST tersebut menetapkan sejumlah perubahan dalam struktur kepengurusan Bank DKI guna mendukung transformasi bisnis, termasuk pengangkatan nama-nama baru dalam jajaran direksi.
“Pemegang Saham melalui RUPS dan setelah berkonsultasi dengan OJK, melakukan penguatan dan penyegaran jajaran komisaris dan direksi,” ujar Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo dalam keterangannya, Rabu.
Untuk mendukung transformasi bisnis, RUPST juga menyetujui perombakan susunan pengurus Bank DKI, di antaranya Anang Basuki ditunjuk sebagai Komisaris Utama menggantikan Bahrullah Akbar. Selain itu, Agus H. Widodo tetap menjabat sebagai Direktur Utama, sementara beberapa nama baru yang diusulkan Pemprov Jakarta akan mengisi posisi direksi, antara lain Daniel Setiawan Subianto, Basaria Martha Juliana, Dipo Nugroho, dan Prihanto Herbowo.
Nama-nama baru ini masih harus menjalani uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).