Selasa, 29 April 2025

Legislator PDIP Dukung Gubernur Pram “Program KJMU untuk S2 dan S3”

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Jhonny Simanjuntak

 

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Jhonny Simanjuntak mendukung Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung soal rencana program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) juga diperuntukkan bagi mahasiswa S2 hingga S3. Jhonny mengatakan program itu sejalan dengan amanat konstitusi.

“Saya sangat setuju lah ya karena menyangkut kesejahteraan masyarakat itu kan amanat konstitusi. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Jhonny kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).

“Nah program beasiswa KJMU, KJP itu kan elaborasi implementasi dari spirit konstitusi yang didukung Mas Pram (Pramono) itu,” tambahnya.

Jhonny mengungkit Jakarta diproyeksikan akan menjadi kota global sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada perlu ditingkatkan lewat dukungan pendidikan. Dia juga menyebut langkah Pramono itu merespons fenomena bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia.

“Apalagi kalau kita melihat rencana Jakarta sebagai kota global. Kemudian juga Indonesia Emas 2045, kemudian merespons Indonesia bonus demografi itu,” ujarnya.

Jhonny menganggap program beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3 merupakan hal yang biasa di negara-negara maju. Menurutnya, program itu perlu banyak diterapkan di Indonesia.

“Hal ini bagi kita menjadi suatu luar biasa padahal di negara-negara maju ini sudah umum, bahkan swasta membentuk yayasan untuk memberikan beasiswa tidak hanya untuk warga negaranya bahkan warga asing itu diberikan (beasiswa)” kata Jhonny.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya menyampaikan rencananya hendak membuat KJMU bagi mahasiswa S2 hingga S3. Dia mengatakan hal itu telah dikomunikasikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.

“Saya secara khusus dengan Pak Sekda sudah minta untuk KJMU, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, yang dulu hanya S1, saya bilang, nggak. Harus S1, S2, bahkan sampai S3. Selama IPK-nya baik, diberi jaminan untuk bisa sekolah sampai dengan S3,” kata Pramono dalam sambutan acara halalbihalal bersama keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta di Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (27/4).

Pramono mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk memutus rantai kemiskinan. Dia mengatakan masih lulusan S1 yang kesulitan untuk bekerja.

“Saya meyakini kalau sudah bisa sampai dengan S3, berarti secara akademis sudah paling mentok biasanya bisa diterima di mana-mana dan bisa memotong jalur ketidakberuntungan keluarganya,” ucapnya.

“Saya salah satu contohnya, saya keluarga sederhana. Bapak saya guru, saya sekolah sampai dengan S3 untuk bisa memperbaiki kehidupan keluarga itu,” tambah dia.

Berita Terkait