Rabu, 26 November 2025

Transportasi Publik Jakarta Dapat Pengakuan Dunia Internasional

MRT Jakarta

 

Sistem transportasi publik Jakarta kembali mencatat capaian signifikan pada 2025, setelah dinobatkan sebagai yang terbaik kedua di Asia Tenggara dan masuk 20 besar dunia. Pengakuan internasional ini disampaikan bersamaan dengan laporan kinerja Pemprov DKI, bertepatan dengan meningkatnya jumlah pengguna angkutan umum di Jakarta.

Lonjakan penumpang pada berbagai moda dinilai menjadi salah satu indikator keberhasilan integrasi layanan transportasi Jakarta sepanjang tahun ini. Kepala BP BUMD DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat, menyebut integrasi transportasi Jakarta berhasil mendapatkan pengakuan global.

“Sistem transportasi umum di Jakarta, alhamdulillah dinobatkan terbaik kedua di Asia Tenggara dan menempati peringkat ke-17 dunia versi Time Out,” ujarnya dalam konferensi pers pemaparan APBD DKI Jakarta periode Oktober 2025 di Balai Kota, Jumat (21/11/2025).

Syaefulloh menjelaskan, prestasi tersebut sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat untuk beralih ke moda transportasi publik, baik berbasis rel seperti KRL, LRT, dan MRT, maupun berbasis jalan seperti Transjakarta dan Mikrotrans.

Ia memaparkan bahwa jumlah penumpang angkutan umum di Jakarta meningkat signifikan hingga Oktober 2025. “Alhamdulillah pada tahun 2025 meningkat sangat signifikan. Data per tiga bulan, Triwulan III (TW3) tahun 2025 menunjukkan sebanyak 332 juta penumpang yang diangkut,” kata Syaefulloh.

Angka tersebut, lanjutnya, tumbuh positif jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. “Tentu ini meningkat sebesar 11 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024,” ujarnya.

“Sampai dengan akhir tahun 2025, diproyeksikan jumlah penumpang yang diangkut melalui tiga moda, Transjakarta, MRT, dan LRT sebanyak 454 juta penumpang,” ucap dia. Syaefulloh menambahkan, perluasan jangkauan layanan turut memperkuat peningkatan jumlah penumpang.

“Selanjutnya yang juga berperan, telah juga dilakukan perluasan layanan dengan membuka 6 rute baru dan menambah 327 armada bus,” jelasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memaparkan laporan kinerja APBD Tahun Anggaran 2025 secara terbuka. Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk komitmen transparansi Pemprov DKI.

“Penyampaian APBD secara terbuka ini merupakan langkah penting untuk membangun budaya transparansi yang selalu kami inginkan.

Mungkin ini yang kedua kali bagi Balai Kota, tetapi bagi tingkat provinsi, rasanya baru Jakarta yang menyampaikan secara terbuka dan transparan,” ujar Pramono. Pramono menyampaikan bahwa data yang disampaikan dalam laporan tersebut mencakup perkembangan APBD hingga 20 November 2025.

Berita Terkait