Minggu, 12 Oktober 2025

Apa Itu Payment ID, Manfaat dan Tantangannya?

Bank Indonesia Uji Coba Payment ID

 

Bank Indonesia (BI) bersiap memulai uji coba Payment ID pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Program ini akan difokuskan pada penyaluran bantuan sosial (bansos) non-tunai untuk mendukung program perlindungan sosial (Perlinsos).

Payment ID adalah kode unik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mencatat riwayat transaksi keuangan masyarakat secara detail. Kode ini terdiri dari kombinasi sembilan karakter huruf dan angka, menghubungkan profil individu dengan seluruh transaksi—mulai dari rekening bank, dompet digital, hingga kanal pembayaran lainnya.

Dengan sistem ini, seluruh catatan transaksi finansial seperti pemasukan, pengeluaran, pinjaman, investasi, hingga aktivitas berisiko seperti judi online dan pinjaman ilegal dapat dipantau secara real time.

Fungsi Utama Payment ID

Menurut Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, Dudi Dermawan, ada tiga fungsi utama Payment ID:

  1. Identifikasi Profil Pengguna
    Menghubungkan identitas individu secara spesifik melalui NIK dengan seluruh aktivitas transaksi.

  2. Otentikasi Data Transaksi
    Memastikan keabsahan setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem keuangan digital.

  3. Penghubung Data Keuangan Terpadu
    Menyatukan data individu dengan catatan transaksi dari berbagai sumber dalam satu identitas tunggal.

Sistem ini akan mempermudah pengawasan aktivitas keuangan dan mencegah penyalahgunaan seperti pencucian uang atau pendanaan ilegal.

Manfaat Payment ID bagi Masyarakat dan Perbankan

Penerapan Payment ID diharapkan membawa sejumlah manfaat signifikan, di antaranya:

1. Transparansi Keuangan yang Lebih Baik

Seluruh transaksi dari berbagai kanal akan terkonsolidasi dalam satu identitas, memudahkan pemantauan dan pelaporan keuangan.

2. Pencegahan Tindak Kejahatan Finansial

Dengan data yang terhubung, potensi aktivitas ilegal seperti penipuan, judi online, atau pinjaman ilegal dapat terdeteksi lebih cepat.

3. Integrasi Lintas Sektor

Payment ID akan tersinkronisasi dengan data kependudukan Ditjen Dukcapil, termasuk penghentian otomatis jika pemilik meninggal dunia.

4. Efisiensi dalam Penyaluran Bansos

Penyaluran bantuan dapat dilakukan lebih tepat sasaran, menghindari tumpang tindih penerima manfaat.

Dudi Dermawan menegaskan bahwa kekuatan Payment ID terletak pada kemampuannya menyatukan data dari semua sumber keuangan dalam satu sistem yang aman dan terintegrasi

Tantangan Implementasi Payment ID

Meski membawa potensi besar, Payment ID juga memiliki tantangan yang tidak bisa diabaikan:

1. Privasi Data Pengguna

Ekonom UGM, Eddy Junarsin, menyoroti kekhawatiran berkurangnya privasi karena seluruh transaksi akan terekam dalam satu identitas.

2. Risiko Gangguan Teknis

Seperti sistem digital lainnya, kemungkinan technical error atau serangan siber tetap menjadi ancaman yang perlu diantisipasi.

3. Adaptasi Infrastruktur dan Edukasi Masyarakat

Dibutuhkan waktu panjang untuk penerapan secara luas, termasuk uji coba, penyempurnaan infrastruktur, dan edukasi publik agar masyarakat memahami manfaat dan cara penggunaannya.

Masa Depan Payment ID di Era Digital

Eddy Junarsin memprediksi bahwa ke depan, banyak negara akan beralih ke ekosistem berbasis blockchain dan aset digital berbasis token. Pertanyaannya, apakah Payment ID berbasis fiat money akan tetap relevan dan berkelanjutan?

Penerapan Payment ID di Indonesia masih dalam tahap awal, namun potensinya dalam membangun sistem keuangan digital yang aman, transparan, dan efisien sangat besar. Keberhasilan program ini akan bergantung pada keseimbangan antara keamanan data, kenyamanan pengguna, dan pengawasan pemerintah.

Payment ID adalah langkah strategis Bank Indonesia dalam menghadirkan identitas keuangan tunggal berbasis NIK untuk seluruh masyarakat. Dengan kemampuan memantau riwayat transaksi secara detail, sistem ini menjanjikan peningkatan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam sistem pembayaran nasional.

Namun, tantangan seperti privasi data dan risiko teknis harus diantisipasi sejak awal. Jika berhasil diimplementasikan secara matang, Payment ID dapat menjadi fondasi penting menuju transformasi digital sistem keuangan Indonesia di masa depan.

Berita Terkait