
Pemerintah Arab Saudi kembali menggelar parade militer tahunan sebagai apel kesiapan pengamanan puncak ibadah Haji 2025. Pasukan elite hingga kendaraan tempur canggih ditampilkan.
Parade digelar di sebuah pangkalan dekat Gunung Arafah, bagian tenggara kota suci Mekkah, Sabtu (31/5/2025) dengan menampilkan ribuan personel keamanan dan peralatan militer canggih sebagai bentuk komitmen kerajaan dalam menjaga keselamatan jutaan jamaah dari seluruh dunia.
Parade ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi sekaligus Ketua Komite Tertinggi Haji, Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz, bersama para pejabat senior dan komandan pasukan keamanan.
Gelar pasukan ini menjadi ajang untuk menunjukkan kesiapan penuh semua unit keamanan menjelang puncak haji yang diperkirakan berlangsung pada 4 hingga 9 Juni 2025, bertepatan dengan 8 hingga 13 Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam.
Dalam parade ini, sekitar 22.000 personel terlibat. Terdiri atas pasukan keamanan gabungan dari Angkatan Darat, Udara, Kepolisian, dan satuan khusus, serta para sukarelawan yang membantu operasional di lapangan.
Beragam pasukan elite turut tampil, termasuk Pasukan Darurat Khusus (Special Emergency Forces) yang menangani situasi darurat, serta Pasukan Khusus untuk Haji dan Umrah yang fokus pada pengamanan di lokasi suci.
Parade juga menampilkan Pasukan Garda Nasional, Pasukan Darat Kerajaan, dan Pasukan Udara, termasuk unit yang dilengkapi aneka persenjataan, kendaraan lapis baja dan helikopter. Tampil pula Pasukan Wanita Anti-Narkotika, yang menunjukkan kemampuan mereka dalam penanganan senjata dan pengamanan.
Demonstrasi dalam parade mencakup latihan pengendalian massa, simulasi pengejaran dan penangkapan tersangka, serta evakuasi medis oleh tim paramedis. Peralatan mutakhir seperti mobil pengintai, sistem komunikasi taktis, hingga teknologi pemantauan udara juga dipamerkan.
Arab Saudi juga menekankan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan sistem digital untuk mengelola arus jemaah dan meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan. Sistem ini diharapkan mampu mempercepat deteksi dini potensi ancaman serta memperkuat respons cepat di lapangan.
Gelar pasukan ini menunjukkan bahwa keselamatan jamaah menjadi prioritas utama. Seluruh personel telah dilatih secara intensif dan berada dalam kesiapan tinggi untuk menghadapi segala kemungkinan gangguan. Otoritas Arab Saudi berkomitmen untuk memastikan ibadah haji berjalan aman, tertib, dan legal.
Tahun ini, jumlah jamaah haji diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang dari berbagai negara. Hingga akhir Mei 2025, lebih dari 1,07 juta jemaah telah tiba di Arab Saudi. Negara-negara dengan kuota terbesar antara lain Indonesia (221.000), Pakistan (180.000), India (175.025), Bangladesh (127.198), dan Nigeria (95.000).
Ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Tarwiyah sedangkan tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah karena pada saat itu para jamaah berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan puncak dari ibadah haji. Malam harinya, mereka menuju Muzdalifah untuk bermalam dan mengumpulkan batu kerikil.
Pada 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan Idul Adha, jamaah melaksanakan pelontaran jumrah Aqabah, penyembelihan hewan kurban, dan mencukur rambut (tahallul), serta thawaf ifadah di Kakbah. Ibadah dilanjutkan dengan melontar jumrah selama hari-hari Tasyriq (11-13 Dzulhijjah) sebelum kembali ke Mekkah untuk melakukan thawaf wada’ sebagai thawaf perpisahan.