Minggu, 12 Oktober 2025

Sempat Dilaporkan Tewas, Istri Eks PM Nepal Yang Dibakar Demonstran Masih Hidup

Protes generasi muda di Nepal

 

Istri bekas Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, Rabi Laxmi Chitrakar, menjalani perawatan dan kondisinya semakin membaik. Sekretaris pribadi Khanal, Krishna Bhattarai, membagikan perkembangan kesehatan Chitrakar yang dilansir dari India Today.

Sebelumnya media Nepal yang dikutip NDTV melaporkan bahwa Chitrakar tewas setelah dibakar demonstran di dalam rumahnya.

Chitrakar menderita luka bakar parah setelah rumahnya dibakar oleh para pengunjuk rasa di Nepal. “Kondisi kesehatan Nyonya telah membaik,” ujar Bhattarai membagikan kabar terbarunya kepada ‘Kantipur Daily‘ Nepal. Ia sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Luka Bakar Kirtipur.

Serangan itu terjadi di tengah protes keras yang dipimpin oleh Generasi Z yang berlanjut di Nepal untuk hari kedua, meskipun pemerintah telah mengumumkan pencabutan larangan platform media sosial.

Para demonstran menuntut pemecatan PM Nepal Sharma Oli dan pejabat pemerintah lainnya setelah dua orang tewas pada hari kedua demonstrasi. Jumlah korban tewas melonjak menjadi 22 orang akibat bentrok dengan polisi. Lebih dari 300 orang terluka.

Bangunan-bangunan penting pemerintahan dan politik di seluruh Nepal telah diserang ketika massa membakar Singh Durbar, kompleks administrasi pusat di Kathmandu, dan Sheetal Niwas, kediaman presiden. Kediaman Presiden Ram Chandra Paudel, Perdana Menteri KP Sharma Oli, dan mantan perdana menteri Pushpa Kamal Dahal ‘Prachanda’ dan Sher Bahadur Deuba juga dibakar.

Dalam penyerangan di kediaman Deuba, ia dan istrinya, Menteri Luar Negeri Arzu Rana Deuba, dilaporkan diserang. Kantor-kantor partai politik juga menjadi sasaran di tengah meningkatnya kerusuhan.

Di tengah meningkatnya protes keras atas larangan media sosial pemerintah, Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri. Dalam surat pengunduran dirinya, Oli mengatakan ia mengundurkan diri untuk menyelesaikannya krisis politik di negaranya.

Menurut sumber militer, Oli sebelumnya telah berbicara dengan Panglima Angkatan Darat Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel, untuk meminta bantuan militer guna mengendalikan situasi yang memburuk. Ia juga meminta tentara memastikan ia dapat keluar dengan aman dari kediaman Perdana Menteri.

Panglima Angkatan Darat dilaporkan menyarankannya untuk mundur. Militer hanya dapat menstabilkan situasi jika ia melepaskan kekuasaan.

Berita Terkait