
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah secara resmi meminta Indonesia untuk segera mengajukan desain dan rencana infrastruktur Kampung Haji yang akan dibangun di Mekkah.
Permintaan tersebut harus dipenuhi paling lambat pada Oktober 2025, sebagai bagian dari tahapan penting dalam proyek pembangunan Kampung Haji, yang disebut akan menjadi simbol kerja sama erat antara Indonesia dan Arab Saudi.
“Kita juga diminta untuk mengajukan dari segi infrastrukturnya dan desainnya, yang harus kita lakukan pada bulan Oktober ini,” kata Rosan usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Pemerintah saat ini tengah memproses pembelian lahan untuk proyek tersebut. Menurut Rosan, pihak Kerajaan Arab Saudi telah menawarkan beberapa plot lahan untuk dapat dibeli oleh Indonesia, menyusul adanya perubahan regulasi kepemilikan tanah oleh pihak asing di wilayah Mekkah.
“Beberapa plot sudah ditawarkan, bahkan ada yang sangat dekat dengan Mekkah. Ada yang jaraknya 1 km, ada yang 2 km, dan ada yang benar-benar menempel,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Menteri Rosan mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan salah satu hasil konkret dari hubungan erat antara Presiden Prabowo dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Ia juga menilai, perubahan Undang-Undang yang memungkinkan kepemilikan lahan secara freehold (hak milik) oleh pihak asing ini merupakan terobosan besar.
“Untuk pertama kalinya Undang-Undang ini diubah. Saya dikontak langsung oleh pemerintah Arab Saudi, dan kita akan melalui seluruh prosesnya,” jelas Rosan.