Anggita DPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Dhani dan anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Once Michael duduk berdampingan dalam rapat konsultasi royalti musik di Ruang Rapat Komisi XIII DPR RI, Senayan, Jakarta
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, dan anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Once Michael, duduk bersama membahas royalti musik bersama para musisi lainnya. Dhani dan Once sama-sama musisi grup legendaris Dewa-19.
Hubungan mereka sempat meruncing beberapa waktu lalu terkait royalti musik. Baik Dhani maupun Once terlibat dalam rapat konsultasi royalti hak cipta yang digelar pimpinan DPR RI bersama Komisi XIII DPR RI dengan mengundang musisi, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), dan sejumlah LMK.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, dan anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Once Michael, duduk bersama membahas royalti musik bersama para musisi lainnya. Dhani dan Once sama-sama musisi grup legendaris Dewa-19.
Hubungan mereka sempat meruncing beberapa waktu lalu terkait royalti musik. Baik Dhani maupun Once terlibat dalam rapat konsultasi royalti hak cipta yang digelar pimpinan DPR RI bersama Komisi XIII DPR RI dengan mengundang musisi, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), dan sejumlah LMK.
Selain Dhani dan Once, tampak pula anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra yang memiliki latar belakang musisi, Melly Goeslaw. Sementara itu, sejumlah musisi yang hadir antara lain vokalis Efek Rumah Kaca (ERK) Cholil Mahmud, Sammy Simorangkir, Marcell Siahaan, Vina Panduwinata, dan Katon Bagaskara.
Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, itu, para musisi dan LMK diminta menyampaikan pendapat mereka terkait polemik royalti musik dan izin membawakan lagu.
Ariel, misalnya, menyampaikan perbedaan pemahaman terkait pembayaran performing rights yang dibebankan pada pembawa lagu atau penyelenggara acara. Kemudian, mengenai mekanisme izin untuk membawakan lagu juga terjadi perbedaan pandangan.
Ariel mengatakan, pihaknya telah mengajukan uji materiil Undang-Undang tentang Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pihak pemerintah dan DPR dalam sidang di MK itu kemudian menjelaskan bahwa performing rights dibebankan pada penyelenggara acara. Meski demikian, Ariel merasa pemerintah dan DPR perlu menyampaikan pernyataan tegas terkait beban pembayaran royalti tersebut.
“Menurut kami itu penting, karena apa? Karena terhitung sampai hari ini, baru tadi pagi masih ada satu somasi lagi ke penyanyi untuk membayarkan performing rights,” tutur Ariel. “Kalau saya boleh bacakan, tadi pagi membawakan lagu ‘Tabola Bale’ Merlin Claudia disomasi VT Agustin, Rp 5 juta,” tambahnya.
