Jumat, 8 Agustus 2025

Bahlil Usul Asumsi Harga Minyak Mentah RI USD 80 per Barel di 2026

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia, atau Indonesian Crude Price (ICP) di angka USD 60 – USD 80 per barel dalam RAPBN 2026.

Usulan itu disampaikan atas dasar realisasi ICP Januari-Mei 2025 sebesar USD 70,5 per barel. Dengan rata-rata ICP Mei 2025 sebesar USD 62,75 per barel, dan Juni 2025 sebesar USD 69,33 per barel. 

Bahlil mengatakan, asumsi harga minyak mentah Indonesia tersebut sudah turut mempertimbangkan ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah. Seperti diketahui, sekitar 30 persen suplai minyak dunia berasal dari kawasan tersebut. 

“Ketika terjadi gejolak politik yang ada di Timur Tengah, itu berdampak sampai pernah angka tembus di atas USD 80 per barel,” ujar Bahlil dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7).

Selain itu, dia menambahkan, usulan ICP di RAPBN 2026 juga mempertimbangkan perkiraan harga minyak dunia dari kementerian energi negara lain, yang berada di kisaran USD 55-68 per barel. 

“Ini terjadi karena pertama, sekalipun terjadi perang, supply and demand itu pasti akan mempengaruhi harga minyak dunia. Sekarang di beberapa negara terjadi oversupply,” ungkap dia. 

“Sementara permintaan itu landai, karena memang terjadi pertumbuhan ekonomi global yang tidak terlalu menggembirakan. Bahkan terjadi koreksi penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi global,” dia menekankan

Target Lifting Minyak 610 Ribu Barel

Di sisi lain, Bahlil juga menetapkan target produksi minyak siap jual, atau lifting minyak dalam RAPBN 2026 berada di kisaran 605-610 ribu barel per hari. 

“Kami mengusulkan kepada Komisi XII, lifting minyak bumi kita rencanakan sekitar 605-610 ribu barel per day,” kata Bahlil. 

Bahlil menceritakan, target lifting minyak dalam APBN tiap tahunnya terus meningkat. Mulai dari 580 ribu barel per hari pada APBN 2024, menjadi 605 ribu barel per hari dalam APBN 2025.

Tembus Target di 2025

“Dengan melihat perkembangan yang ada, hasil kerja keras kita semua, Alhamdulillah InsyaAllah bisa kita menyukseskan target pemerintah untuk lifting minyak kita sampai 605 ribu barel di akhir Desember 2025,” imbuhnya. 

Meskipun begitu, dia menyebut target lifting tahun depan tidak akan mudah, lantaran pihaknya harus tetap menjaga penurunan produksi. Namun, Bahlil tetap berpegang pada proyeksi penambahan minyak bumi (incline) sebesar 10-15 persen pada tahun depan.

“Saya harus jujur menyampaikan, bahwa fundamental kita untuk menuju 2026, ini butuh konsentrasi dan kerja ekstra. Di 2026, di samping kita berusaha untuk menaikan lifting, kita juga harus menjaga penurunan yang ada,” tutur dia.

Berita Terkait