Jumat, 8 Agustus 2025

Bendera One Piece Ramai Berkibar, Simbol Perlawanan atau Sekadar Tren?

ilustrasi bendera one piece berkibar

 

Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, sebuah fenomena unik muncul di sejumlah daerah: bendera bajak laut dari manga One Piece atau yang dikenal sebagai bendera “ Jolly Roger” dikibarkan berdampingan dengan bendera Merah Putih.

Pemandangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video dan foto bendera berlatar hitam bergambar tengkorak tersenyum memakai topi jerami — lambang kelompok bajak laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates) — bermunculan di status pesan instan, tiang rumah, kendaraan, hingga bagian belakang truk.

Sebagian masyarakat menilai fenomena ini sebagai bentuk ekspresi budaya pop. Namun tak sedikit pula yang menafsirkan simbol itu sebagai kritik sosial terhadap kondisi bangsa yang dinilai tengah merosot. Bendera “One Piece” pun dianggap sebagai symbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

Anchy (38), warga Kendari, Sulawesi Tenggara, ikut memasang gambar bendera Jolly Roger di status WhatsApp-nya. Ia juga membagikan berita soal pernyataan pejabat negara yang menganggap pemasangan bendera tersebut sebagai provokasi. Menurut Anchy, penilaian itu keliru.

Menurutnya, dunia dalam One Piece dikendalikan oleh world Goverment (WG) — organisasi elitis yang menjaga kekuasaan dengan cara otoriter. Mereka mengendalikan hukum, media, dan bahkan sejarah. 

Dalam ceritanya, banyak penduduk mulai kehilangan kepercayaan pada WG dan memandang para bajak laut sebagai simbol harapan akan perubahan.

”Pirates yang biasanya identik dengan sosok perompak bengis tampil lebih pro dengan masalah dan kesengsaraan rakyat dalam One Piece. Peduli kesengsaraan pada rakyat, itu juga yang saya harapkan terjadi saat ini,” kata Anchy dikutip dari artikel Kompas.id berjudul Bendera “One Piece” Berkibar di atap rumah hingga status media sosial.

Sekilas Tentang One Piece

One Piece adalah manga karya Eiichiro Oda yang pertama kali terbit pada 1997 di majalah Weekly Shonen Jump terbitan Shueisha. Cerita ini mengikuti petualangan Monkey D. Luffy, seorang pemuda yang bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut dengan menemukan harta karun legendaris bernama “One Piece”

Yang membedakan One Piece dari kisah bajak laut pada umumnya adalah narasi moral yang kuat dan tokoh-tokoh bajak laut yang justru tampil sebagai pembela keadilan. 

Luffy dan kelompoknya, Straw Hat Pirates, kerap melawan tirani, memperjuangkan kebebasan, serta menyelamatkan rakyat tertindas.

Oda merancang dunia One Piece dengan struktur politik kompleks. Pemerintah Dunia ( Worl Goverment)  digambarkan sebagai entitas yang menindas sejarah dan memonopoli kebenaran.

Dalam banyak arc, rakyat kecil menjadi korban dari kerakusan pejabat, marsekal, dan bangsawan suci yang dilindungi oleh sistem tersebut.

Asal-Usul Jolly Roger: Simbol Bajak Laut dari Dunia Nyata

Jauh sebelum menjadi ikon manga, “Jolly Roger” adalah istilah yang digunakan untuk bendera bajak laut asli pada abad ke-17 dan ke-18.

Biasanya berlatar hitam, bendera ini menampilkan gambar tengkorak dan tulang bersilang. Tujuannya adalah untuk menakuti musuh dan memberi pesan bahwa perlawanan akan berujung kematian.

Nama “Jolly Roger” diperkirakan berasal dari bahasa Prancis joli rouge yang berarti “merah cerah” — mengacu pada bendera merah yang juga digunakan bajak laut untuk menunjukkan tidak akan memberi ampun.

Di tangan Eiichiro Oda, simbol ini dimodifikasi menjadi lambang yang lebih “ramah”, dengan tengkorak tersenyum memakai topi jerami — topi milik Shanks yang diwariskan kepada Luffy, simbol impian, tekad, dan loyalitas terhadap sesama.

Aturan Pengibaran Bendera Merah Putih

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, bendera Merah Putih wajib dikibarkan selama bulan Agustus. Tidak ada aturan yang secara eksplisit melarang pengibaran bendera lain, selama bendera negara dikibarkan lebih tinggi dan tidak direndahkan.

Namun, sejumlah pengamat menyarankan agar masyarakat tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan tidak mengaburkan makna sakral dari Hari Kemerdekaan.

Beberapa pihak mendukung pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk kritik yang aman dan simbolik terhadap kondisi bangsa. Namun, tak sedikit pula yang menganggapnya berlebihan.

Di tengah perdebatan ini, satu hal menjadi jelas: bendera Jolly Roger bukan sekadar hiasan, melainkan cermin dari dinamika masyarakat Indonesia saat ini — terutama generasi muda yang mencari cara baru untuk menyuarakan suara dan harapan mereka.

Berita Terkait