Minggu, 12 Oktober 2025

BGN Nonaktifkan 56 Dapur MBG Usai Insiden Keracunan

BGN Menonaktifkan 56 Dapur MBG Usai Rentetan Kejadian Keracunan Massal

 

Badan Gizi Nasional menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akibat kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG).  Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengatakan, BGN tidak akan kompromi dengan persoalan yang menyangkut keselamatan masyarakat. 

“Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang sudah ditetapkan. Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama,” ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).

Makanan dari puluhan SPPG yang dinonaktifkan itu kini tengah diuji lab oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  Hasil uji lab itu akan menentukan langkah selanjutnya terhadap SPPG tersebut. Nanik berharap upaya ini dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program MBG. 

“BGN berkomitmen penuh agar insiden serupa tidak terulang kembali. Dengan langkah penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga,” tegasnya.

Berikut daftar SPPG yang dinonaktifkan sementara oleh BGN: SPPG OKI Pedamaran Menang Raya SPPG Musi Banyuasin Babat Toman Manggun Jaya SPPG Ogan Ilir Muara Kuang Ramakasih SPPG OKU Baturaja Timur Sukaraya SPPG Karimun Karimun Sungai Lakam Timur

  • SPPG Kota Palembang Kalidoni
  • SPPG Karimun Meral Sei Raya
  • SPPG Kota Batam Sagulung Sungai Pelunggut
  • SPPG Tulang Bawang Barat Tulang Bawang Tengah Penumangan
  • SPPG Lampung Utara Kotabumi
  • SPPG Serang Kramatwatu Serdang
  • SPPG Situbondo Panji Mimbaan
  • SPPG Situbondo Panarukan Sumberkolak
  • SPPG Khusus Koja Jakarta Utara
  • SPPG Pamekasan Tlanakan Larangan Tokol
  • SPPG Wonogiri Wonokarto SPPG Kota Tangsel Setu Bakti Jaya 2
  • SPPG Gunungkidul Semin Sumberejo S
  • PPG Garut, Kadungora Karangmulya
  • SPPG Lamongan Jetis
  • SPPG Tasikmalaya Cikalong Mandalajaya
  • SPPG Sukoharjo Baki Menuran
  • SPPG Sleman Gamping Nogotirto
  • SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu
  • SPPG Palang Gesik harjo Tuban
  • SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari
  • SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti
  • SPPG Kota Batu Batu Sisir
  • SPPG Jaktim Cipayung Munjul 2
  • SPPG Sukabumi Palabuhanratu
  • SPPG Bojonegoro Campurejo
  • SPPG Blitar Wonodadi
  • SPPG Rembang Krangan Tanjungan
  • SPPG Subang Dawuan Kaler
  • SPPG Kota Bandung Sukajadi Sukagalih 01
  • SPPG Sumedang Situraja Jatimekar
  • SPPG Sumedang Ujungjaya Palabuan
  • SPPG Kebumen Petanahan Karanggadung
  • SPPG Banyumas Karanglewas Karanglewas Kidul
  • SPPG Banyumas Banyumas
  • SPPG Pamarican Ciamis, Sukajadi
  • SPPG Sumbawa Sumbawa Lempeh
  • SPPG Buton Pasarwajo Awainulu
  • SPPG Kota Bau Bau Kolakuna Kadolomoko
  • SPPG Kota Palu Tatanga Tawanjuka
  • SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung
  • SPPG Sumbawa Empang Bunga Eja 2
  • SPPG Bulungan Tanjung Selor Tanjung Selor Hilir
  • SPPG Parigi Moutong Taopa Nunurantai
  • SPPG Kota Kupang
  • SPPG Mamuju Tapalang Galung
  • SPPG Lombok Barat Lembar-Lembar Selatan 2
  • SPPG Konawe Unaaha Ambekairi
  • SPPG Kota Tual Pulau Dullah Selatan Ketsoblak
  • SPPG Maluku Barat Daya Babar Barat Tepa
  • SPPG Bulukumba Bontobahari Sapo Lohe

BGN juga membuka kanal pengaduan masyarakat yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelaksanaan program MBG.  Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, mengatakan, kanal ini dibuat untuk deteksi dini jika muncul masalah keracunan lagi.

“BGN membuka kanal pengaduan masyarakat dan memperkuat mekanisme monitoring di lapangan. Hal ini untuk memastikan setiap persoalan dapat segera terpantau dan ditangani dengan cepat,” kata Hida. Kejadian ini menjadi momentum untuk memperbaiki seluruh tata kelola SPPG, mulai dari rantai pasokan bahan pangan, proses pengolahan di dapur, hingga distribusi ke penerima manfaat.

“Evaluasi ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh. Kami ingin memastikan bahwa standar keamanan pangan dipatuhi di semua lini, sehingga penerima manfaat terlindungi,” tegasnya.

Instruksi Prabowo dalam kasus keracunan MBG

Presiden Prabowo Subianto telah mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih untuk membahas persoalan dalam program MBG. Salah satu instruksi Prabowo untuk mencegah kasus ini adalah meminta semua SPPG menjamin kebersihannya.

“Kita risau masih ada, makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern, tidak terlalu mahal, untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,” ujar Prabowo di Munas PKS, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Dia meminta agar semua alat di dapur MBG dicuci dengan peralatan modern supaya tidak ada bakteri. Arahan ini disampaikan Prabowo usai ramai kasus keracunan MBG. Sejak Januari sampai September 2025, terjadi lebih dari 5.000 kasus keracunan.

Selain itu, Prabowo juga memerintahkan seluruh dapur MBG untuk memiliki alat uji. Dengan begitu, kata dia, sebelum MBG didistribusikan, sudah harus diuji terlebih dahulu. “Kita juga perintahkan semua dapur harus punya test kit, alat uji, sebelum distribusi harus diuji semuanya. Dan langkah-langkah preventif lainnya,” jelasnya.

Berita Terkait