
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengatakan proses pembangunan Bandara Internasional Bali Utara tinggal menunggu proses di beberapa ranah administrasi. Menurutnya, bandara yang kelak terletak di Kabupaten Buleleng itu akan mempercepat Indonesia menjadi negara yang maju
“Untuk restu Presiden Prabowo sudah didapatkan dan perangkat teknis sudah disiapkan. Kita akan terus berusaha secepat-cepatnya agar semua proses segera terwujud,” ucap Cak Imin ketika berada di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Kamis (26/06/2025).
Menurut Cak Imin, pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dapat menarik percepatan pembangunan ekonomi di kawasan utara Pulau Dewata. Sehingga hal itu, akan mengukuhkan Bali sebagai destinasi yang maju secara budaya dan ekonomi. Terlebih, Bali sudah memenuhi tiga syarat pokok wilayah yang maju.
Pertama, Bali mendukung kepastian hukum, sehingga memunculkan kepercayaan dari berbagai pihak. Kedua, tradisi dan budaya yang menopang. Ketiga, akses yang makin terpenuhi apabila Bali memiliki dua bandara.
“Kita ini enggak boleh kalah dengan negara tetangga, intinya itu. Karena itu buat saya adalah kewajiban untuk mendorong BIBU ini secepat-cepatnya terwujud di Bali ini,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, mengungkap bahwa pihaknya merasa optimis Bandara Internasional Bali Utara dapat melakukan groundbreaking (pemecahan tanah) di tahun ini.
“Penlok (penetapan lokasi pembangunan) sudah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan, tinggal nunggu waktu. Tidak ada kendala lagi, semuanya on-track,” kata Erwanto di kesempatan yang sama.
Pihak PT BIBU Panji Sakti memastikan pembangunan Bandara Internasional Bali Utara tidak menggunakan APBN sepeser pun. Erwanto mengungkap, dana didapatkan dari perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Cina sebanyak US$3 miliar atau setara dengan Rp50 triliun.
Di samping bandara, dana yang diperoleh juga akan digunakan untuk membangun jalan tol yang menghubungkan Denpasar, Singapadu, Ubud, Bangli, Kintamani, hingga ke Bandara Internasional Bali Utara. Selain itu, bandara ini diklaim dapat membuka sekiranya 200 ribu lapangan pekerjaan.
“Bandara ini harus jadi. Itu pesan beliau Presiden Prabowo. Perpres Nomor 12 Tahun 2025 sudah turun, jadi semua terintegrasi,” tegasnya.