Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti maraknya video hasil artificial intelligence (AI) yang menyudutkan pesantren maupun kalangan santri. Dia menilai, konten-konten tersebut tidak seharusnya disebarkan di media sosial.
Cak Imin menyampaikan, banyak konten di media sosial bernada fitnah terhadap pesantren. Unggahan seperti ini dinilai sebagai ancaman serius terhadap nilai-nilai keilmuan dan kebangsaan.
“Kok ada ya yang menyerang pesantren sampai membuat video AI seolah-olah itu kebenaran? Memang ada oknum pesantren palsu yang bisa dijadikan amunisi untuk menyerang pesantren, tapi tidaklah benar kalau itu dijadikan generalisasi seolah semua pesantren seperti itu,” kata Cak Imin di Jakarta, Minggu (26/10).
Menko Pemberdayaan Masyarakat ini mencontohkan video editan menggunakan AI yakni tentang ambruknya Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.
Cak Imin menilai, penyebaran video tersebut merupakan bentuk provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat. Selain itu, menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan keagamaan.
“Fitnah kalian tidak akan mempan buat pesantren yang sudah punya sejarah panjang, apalagi pesantren legendaris yang ikut mendirikan negara ini,” jelasnya.
Dia mengingatkan bahwa pesantren dan santri sudah terbukti tangguh menghadapi berbagai bentuk ujian sejak masa penjajahan. Sehingga, tidak akan takut melawan disrupsi informasi di era digital seperti sekarang.
“Teknologi AI itu bisa dipakai untuk kebaikan, tapi juga bisa jadi alat fitnah kalau tidak dikendalikan. Karena itu, perlu penegakan hukum yang tegas sekaligus edukasi kepada masyarakat agar tidak gampang termakan konten palsu,” kata Cak Imin.
“Pesantren itu bukan hanya lembaga pendidikan, tapi juga pusat peradaban dan moral bangsa. Tidak ada fitnah atau manipulasi teknologi yang bisa meruntuhkan sejarah dan jasa pesantren untuk Indonesia,” pungkasnya.





