Minggu, 12 Oktober 2025

Gibran Tinjau Panen Perdana Lobster di Batam

Wapres Gibran Rakabuming Raka saat panen perdana lobster di Batam.

 

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan panen perdana modeling budidaya lobster di Pulau Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (10/9/2025). Wapres pun menyebut kualitas lobster yang dipanen sangat bagus. “Kita lihat tadi ya, lobsternya bagus sekali.

Dari ukurannya dan cara-cara pengembang biakannya sudah tepat sekali. Ini tinggal ditingkatkan produktivitasnya, direplikasi, dieksekusi di tempat-tempat lain,” ujar Gibran saat memberikan sambutan setelah panen.

“Jadi saya kira ini sudah sangat baik, dan sekali lagi, Bapak, Ibu, potensi ekonomi biru kita ini luar biasa sekali,” tuturnya.

Gibran juga menyinggung hasil budidaya lain seperti ikan Napoleon, Jade Pearch, Bawal Bintang dan Kerapu Macan yang dikembangkan di Batam. Ia mendorong pembudidayaan ditingkatkan lebih baik. Dalam kesempatan itu, Gibran pun menyinggung perintah Presiden Prabowo dalam rapat terbatas pada Selasa (9/9/2025) kemarin soal pembangunan kampung nelayan. Gibran mengingatkan target pembangunan kampung nelayan bisa dituntaskan sesuai target Presiden.

“Sesuai pesan dan perintah Pak Presiden di sidang kabinet dan ratas terakhir, Pak Menteri (Menteri Kelautan dan Perikanan) masih punya PR untuk membuat kampung nelayan di berbagai titik. Ini nanti tolong dikawal betul,” ungkap Gibran.

“Nanti dari Bu Ketua Komisi (Komisi IV DPR), Bapak Kepala Bappisus ikut mengawal, ikut memonitor, agar program ini bisa berjalan dengan baik. Ini potensinya besar dan tanpa dukungan Bapak-Ibu semua ini gak mungkin bisa berjalan dengan baik. Jadi mohon doanya kita semua kerja keras, kita wujudkan, kita eksekusi sebaik mungkin visi-misi dan program-program prioritas dari Bapak Presiden,” jelasnya.

Agenda panen lobster pada Rabu juga dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Ketua Komisi IV Titiek Soeharto, Ibu Wakil Presiden Selvi Ananda dan Ketua Bappisus Aris Mardiyanto.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengatakan panen kali ini merupakan hasil dari pembudidayaan sebanyak 33.000 benih bening lobster (BBL).

Haeru bilang, hasil panen kali akan diserap untuk konsumsi lokal. Sejumlah pengusaha dalam negeri sudah melakukan kontak dengan KKP untuk pembelian hasil panen itu. Selain itu, sejumlah pengusaha sudah menyampaikan minat untuk mencoba teknologi pembudidayaan BBL yang dikembangkan di Batam.

“Teknologi budidaya lobster ini belum banyak terkembang. Kita selalu punya referensi bahwa lobster ini budidaya yang leading adalah negara tetangga kita, Myanmar. Kita penasaran, masa iya sih kita tidak bisa. Padahal kita punya potensinya, punya BPL begitu melimpah. Maka kemudian kita mencoba kita pelajari di mana sih sebetulnya titik-titik krusialnya,” jelas Haeru kepada wartawan di Batam pada Selasa.

“Alhamdulillah, teman-teman semuanya bekerja keras dan kita bisa membuat protokol untuk budidaya lobster. Ada tiga tahapan,” lanjutnya. Haeru menambahkan, pengembangan modeling budidaya lobster yang saat ini dikembangkan KKP juga bertujuan mengatasi penyelundupan BBL ke sejumlah negara, salah satunya Vietnam.

Berita Terkait