
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengatakan angka kemiskinan di Indonesia berhasil turun di bawah koordinasi pihaknya.
Menurut dia, pemberdayaan yang dilakukan Kemenko PM bertujuan mempercepat transformasi masyarakat miskin menjadi sejahtera dan mandiri. Hal tersebut disampaikan Menko Muhaimin merespons rilis profil kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 turun sebesar 0,20 juta orang dibandingkan September 2024.
“Sebanyak 210 ribu orang yang telah keluar dari belenggu kemiskinan akan kami fokuskan untuk menjadi berdaya dan sejahtera,” ucap Muhaimin dalam keterangan tertulis, pada Jumat (25/7) Pria yang akrab disapa Gus Imin itu menjelaskan bahwa upaya pemberdayaan akan difokuskan terhadap 2,38 juta orang yang termasuk dalam kemiskinan ekstrem. Angka tersebut, berdasarkan data BPS, berhasil turun 0,40 juta orang dibandingkan September 2024.
Upaya pemberdayaan terus dilakukan dengan mengoordinasikan kementerian dan lembaga sebagaimana amanat Inpres 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Berdasarkan Inpres tersebut, model pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan yang dilakukan antara lain dengan optimalisasi dana keumatan melalui kerja sama dengan lembaga filantropi seperti Baznas dan Forum Zakat.
“Serta kerja sama dengan swasta/perusahaan untuk optimalisasi program tanggung jawab sosial (CSR) berdampak,” kata dia.
Tak hanya itu, Ketua Umum PKB itu menyebutkan bahwa angka kemiskinan terbaru itu akan menjadi landasan data bagi Kemenko PM dalam mengorkestrasikan kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih terpadu, tepat sasaran, dan berkelanjutan. “Data akan terus kami jadikan acuan dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran dan efektif,” kata dia.