Minggu, 12 Oktober 2025

Menteri Haji: Pemerintah Arab Saudi Akan Memperketat Pemeriksaan Kesehatan

Menteri Haji dan Umrah Mochammad Irfan Yusuf

 

Menteri Haji dan Umrah Mochammad Irfan Yusuf mengungkapkan, Pemerintah Arab Saudi akan memperketat pemeriksaan kesehatan (istithaah) dan berencana memulangkan jemaah yang dinilai tidak memenuhi syarat kesehatan. Oleh karena itu, Irfan mengingatkan para calon jemaah haji asal Indonesia agar menjaga kondisi fisik menjelang musim haji 2026 mendatang.

“Bahkan ada kalimat dari Pemerintah Saudi, ‘nanti kita akan mengadakan cek secara acak di terminal kedatangan di Saudi’. Kalau ada jemaah yang sudah datang di Saudi ternyata tidak layak, akan dikembalikan,” ujar Irfan saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).

Menurut Irfan, langkah tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Arab Saudi agar tidak ada jemaah yang sakit saat menjalankan ibadah, akibat kondisi kesehatan tidak memadai.

Atas dasar itu, Kementerian Haji dan Umrah RI akan menerapkan standar syarat kesehatan lebih ketat, demi menjamin kesehatan jemaah haji yang diberangkatkan.

“Pesan saya kepada jemaah, tolong jaga kesehatan. Tahun ini istithaah kesehatan, sesuai permintaan dari Pemerintah Saudi, akan kita kembalikan ke standar semula yang kita miliki. Karena Pemerintah Saudi merasa kurang puas dengan kesehatan kita tahun kemarin,” ungkap Irfan.

“Bagi kami, lebih baik tidak berangkat dari sini daripada sampai sana dikembalikan. Itu yang jadi pemikiran kami,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Irfan menegaskan bahwa mulai pelaksanaan haji 1447 Hijriah atau tahun 2026, Pemerintah Indonesia bersama otoritas Saudi akan memperketat proses seleksi istithaah kesehatan.

Adapun istithaah adalah syarat kemampuan jemaah untuk menunaikan ibadah haji, mencakup kesiapan fisik dan mental. “Kita ke depan akan lebih memperketat seleksi istithaah kesehatan itu,” ujar Irfan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, pada Juni 2025 lalu.

Evaluasi ini dilakukan setelah Pemerintah Arab Saudi memberikan masukan terkait banyaknya jemaah haji asal Indonesia yang diberangkatkan meski dinilai tidak memenuhi syarat kesehatan.

“Memang tahun ini kita dalam tanda petik mendapatkan masukan dari Pemerintah Saudi, kenapa banyak jemaah-jemaah yang secara teknis tidak istithaah tapi tetap berangkat,” tutur Irfan.

Langkah pengetatan ini diharapkan dapat memastikan seluruh jemaah yang berangkat ke Tanah Suci benar-benar dalam kondisi sehat dan siap secara fisik untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.

Berita Terkait