Jumat, 8 Agustus 2025

Pemerintah Siap Konversi Lahan Karet Tak Produktif Jadi Kebun Sawit

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman

 

Pemerintah akan mengonversi jutaan hektare (ha) lahan karet yang tidak produktif menjadi areal perkebunan sawit. Ini menjadi salah satu strategi untuk memperkuat hilirisasi di sektor perkebunan sawit.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah menyiapkan program konversi lahan karet tidak produktif menjadi 2 juta ha sawit baru. Selain itu juga bakal ada program pembangunan 20 pabrik biodiesel untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

“Sawit bukan hanya tentang CPO. Ini soal masa depan energi kita. Kita ingin membangun biodiesel, potensi kita besar,” ujarnya lewat keterangan resmi dikutip Kamis (3/7/2025).

Dia juga meminta agar generasi muda diberi peran lebih besar dalam pembangunan sektor perkebunan. Salah satunya melalui skema pengelolaan lahan maksimal 5 ha per individu untuk petani milenial. Selain itu, dia menekankan pentingnya peran PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai holding BUMN perkebunan dalam menyusun kebutuhan bibit dan pengolahan lahan secara presisi.

Pernyataan itu disampaikan Amran saat menggelar rapat maraton selama dua hari berturut-turut pada akhir pekan lalu. Amran bersama jajaran pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) dan mitra kerja teknis terkait untuk menyusun strategi percepatan swasembada gula nasional dan penguatan hilirisasi komoditas perkebunan.

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat hilirisasi di berbagai sektor strategis, termasuk sektor pertanian, guna meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
 
Mentan menegaskan, agenda strategis ini harus dirancang terukur dan berdampak langsung pada peningkatan produksi, hilirisasi, dan kesejahteraan petani. Indikator keberhasilan program ini juga diukur dari penciptaan lapangan kerja melalui penyerapan Hari Orang Kerja (HOK) dalam tiga tahun ke depan.

Dalam rapat tersebut, Mentan juga menekankan pentingnya ekstensifikasi dan hilirisasi sejumlah komoditas strategis seperti tebu, kelapa sawit, kakao, kopi, kelapa, dan mete. Untuk komoditas gula, pemerintah menargetkan pembukaan lahan baru seluas 500 ribu ha dan pembangunan 10 pabrik gula serta 3 pabrik bioetanol.
 
Target swasembada gula konsumsi diharapkan tercapai pada 2028 dan berlanjut menuju swasembada total, termasuk untuk industri dan energi pada 2030.
 
Menurut data Kementan, produksi gula nasional tahun ini diperkirakan mencapai 2,75 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Amran menargetkan peningkatan produktivitas tebu dari 4 ton per ha menuju 14 ton per ha, seperti capaian masa kejayaan gula nasional pada 1930-an.

Berita Terkait