Jumat, 8 Agustus 2025

GIIAS 2025 Dipastikan Bakal Semakin Semarak, Ini Alasannya

Ilustrasi GIIAS Indonesia

 

Brand otomotif asal China kompak menurunkan harga mobil di Indonesia. Bahkan, ada yang melakukannya beberapa kali meski kendaraan mendapat penyegaran dan penambahan fitur.

Lantas, bagaimana dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show? Pastinya persaingan akan terlihat di sana. Total 39 brand mobil bersaing di ajang otomotif terbesar Asia Tenggara.

Perang Harga pun tak terelakan. Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta produsen bisa menekan harga mobil, bahkan menurunkannya agar daya beli terjaga.

Tahun lalu, penjualan mobil turun hingga 13,9 persen dibandingkan pencapaian pada 2024. Ini memberikan dampak besar pada berbagai sektor, diharapkan penjualan mobil bisa pulih pada tahun ini.

Harga kendaraan bermotor saat ini semakin tinggi akibat adanya PPN 12 persen dan opsen pajak. Ini dikhawatirkan bakal membuat masyarakat enggan membeli kendaraan baru karena lebih mementingkan kebutuhan pokok.

“Tentu pemerintah sebagai kunci untuk bisa membantu rebound-nya industri otomotif. Tetapi juga stakeholders lainnya, saya berharap bisa muncul sense of urgency dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru. Misalnya, ini bukan arahan, misalnya, sacrifice margin atau turunkan harga jual. Ini misalnya, ya. Silakan pelajari masing-masing perusahaan,” ujar Agus Gumiwang kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Kini, sejumlah merek China mulai gencar menurunkan harga mobil, antara lain MG Motors, BAIC, Chery, Wuling, dan lainnya. Penurunan harga juga dilakukan hingga puluhan juta rupiah dengan fitur yang serupa.

Terbaru, ada Chery yang menurunkan harga C5 dan E5, yang sebelumnya dijual dengan nama Omoda 5 dan Omoda E5. Mereka menurunkan harga mulai Rp50 juta hingga Rp100 juta dengan penyegaran fitur. Jaecoo sebagai salah satu brand yang berada di bawah naungan Chery mengatakan produsen tak bisa mengontrol soal harga jual kendaraan.

Namun, kondisi pasar saat ini memang mengharuskan sejumlah merek mengambil langkah tersebut. “Kita nggak bisa kontrol soal itu (penurunan nilai jual kendaraan), karena itu terjadi secara global,” ujar Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto di BSD, Tangerang, Senin (30/6/2025).

Kondisi tersebut juga membuat konsumen memilih menunggu atau menunda pembelian sampai ada model baru keluar. Ryan menyampaikan produsen juga tidak bisa mengendalikan hal tersebut dan hanya bisa menawarkan produk mereka.

“Yang pasti kita sebagai pabrikan ya, kasih value yang terbaiknya ke kustomer gitu ya. Karena namanya teknologi kita gak bisa stop juga. Karena satu teknologi kita sudah jual, ke depannya tahun depan ada teknologi yang baru, yang sekarang turun pasti,” ujarnya.

Ryan juga tak bisa memastikan apakah Jaecoo akan melakukan revisi harga pada dua model, J7 dan J8, di kemudian hari. Sebab, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga baru.

“Mungkin kita akan pertimbangkan ke depannya itu seperti memastikan nilai jual kembalinya tetap tinggi. Seperti di Chery itu kan ada menjamin resale value 70 persen ya, kami akan pertimbangkan itu,” ucapnya.

Seperti diketahui, pekan lalu Chery meluncurkan Chery C5 yang merupakan rebranding dari Omoda 5 dijual dengan harga lebih rendah alias turun hingga Rp60 jutaan dari sebelumnya. Padahal, mobil tersebut mendapatkan sejumlah ubahan dan penambahan teknologi baru.

Brand mobil Jepang Honda HR-V hybrid juga menjadi sorotan karena dijual dengan harga lebih murah dibandingkan model RS Turbo yang dibanderol Rp551 juta. Saat peluncuran C5, Chery juga sempat menyinggung merek kompetitor yang diduga Honda karena telah melakukan penyesuaian harga model terbaru dan mengklaim bisa melakukan hal serupa.

BAIC Indonesia telah memperkenalkan mobil offroad BJ40 Plus “Made in Indonesia” kepada publik. Menariknya, setelah dirakit secara lokal di fasilitas pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat, harga BAIC BJ40 Plus turun hampir Rp100 juta. BAIC BJ40 Plus kini dijual dengan harga lebih kompetitif Rp698 juta on the road (OTR) Jakarta.

Sebelumnya, BAIC Indonesia memasarkan mobil ini Rp790 juta. Ini akan menarik bagi konsumen terutama di GIIAS 2025. Mereka akan mendapat banyak pilihan kendaraan dengan harga lebih ramah di kantong.

Berita Terkait