Minggu, 12 Oktober 2025

PDI-P Tolak Kehadiran Atlet Israel ke Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta

Juru Bicara PDI-P Guntur Romli

 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menolak kehadiran atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik akhir Oktober 2025 di Jakarta. Juru Bicara PDI-P Guntur Romli mengatakan, sikap ini sama seperti saat PDI-P menolak kehadiran Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Israel pada Piala Dunia U-20 tahun 2023.

“Sikap kami adalah pilihan konstitusional bahwa bangsa Indonesia tidak boleh memiliki kerja sama dengan pihak-pihak penjajah. Selama Israel masih menjajah tanah Palestina,” kata Guntur dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

Guntur menyebutkan, sikap PDI-P ini selaras dengan perintah Undang-Undang Dasar 1945 bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

Menurut Guntur, sikap PDI-P itu tidak ahistoris karena Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno juga menolak hubungan diplomatik dengan Israel.

Sikap itu dipilih Soekarno sebagai bentuk solidaritas Indonesia terhadap perjuangan Palestina. “Sikap ini bukan hanya retorika, melainkan diwujudkan melalui keputusan konkret di bidang olahraga dan diplomasi, yang mencerminkan komitmen anti-imperialisme dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Guntur.

Atlet Israel ke Jakarta

Sebelumnya diberitakan, atlet Israel akan datang ke Indonesia dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menolak hal itu. Ia menilai partisipasi kontingen Israel di Ibu Kota tidak pantas dilakukan di tengah situasi konflik yang masih berlangsung di Gaza, Palestina.

“Tentang atlet Israel kalau ke Jakarta, tentunya sebagai Gubernur Jakarta dalam kondisi seperti ini pasti saya tidak mengizinkan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurut Pramono, sikap tegas tersebut tidak terlepas dari aksi militer Israel di Gaza yang ia sebut telah menimbulkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Ia menyebut, penderitaan rakyat Palestina menjadi alasan moral dan politik yang kuat bagi Jakarta untuk menolak kehadiran kontingen Israel di ajang olahraga internasional.

“Karena apa pun yang terjadi di Gaza, memorinya itu melekat di kita semua,” ucap Pramono.

Diketahui, Indonesia hingga kini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan secara konsisten menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Dalam konteks penyelenggaraan ajang olahraga internasional, sikap ini kerap menjadi sorotan, terutama ketika terdapat kontingen Israel yang dijadwalkan bertanding di Tanah Air.

Berita Terkait