Jumat, 8 Agustus 2025

Warisi Bakat Seni SBY, Ibas Demokrat Debut Produksi Film

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)

 

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mewarisi bakat seni sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Hal itu terbukti saat Ibas mengenalkan debut film layar lebar berjudul ‘Gak Nyangka!!!’.

Ibas menjelaskan, dalam film bergenre drama-komedi tersebut, dirinya berperan sebagai eksekutif produser. Menurut dia, film menjadi spesial bukan hanya karena kisahnya yang dekat dengan kehidupan mahasiswa dan Gen Z, tapi juga karena diproduksi dengan semangat kolaborasi, keberagaman, dan kepekaan sosial terhadap isu pendidikan serta tantangan generasi muda saat ini.

Mengutip siaran pers, Gala Premiere film tersebut berlangsung di XXI Epicentrum Jakarta 21 Juli 2025. Ibas bersama sang istri, Aliya Rajasa Yudhoyono, hadir dan menyampaikan apresiasi atas film tersebut.

“Film Gak Nyangka..!! mengandung banyak pesan inspiratif tentang perjuangan, kerja keras, kegagalan, dan harapan namun disampaikan dengan cara yang komedi, ringan, dan bisa diterima masyarakat luas,” ujar Aliya.

Aliya pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh kru produksi yang telah menyukseskan film tersebut.

“Terima kasih kepada seluruh tim film yang telah memilih Pacitan sebagai salah satu lokasi utama syuting. Pacitan adalah kampung halaman suami saya, dan kami sangat bangga karena potensi lokal bisa tampil di layar lebar,” tambah dia.

Syuting di Museum SBY-Ani

Sebagai informasi, lokasi syuting melibatkan sejumlah titik ikonik di Pacitan, termasuk Museum SBY-Ani, yang turut menambah kekayaan visual dan nilai budaya film ini.

Diketahui, sinopsi film ini berkisah tentang empat mahasiswa abadi yang terjerat investasi tanah bodong demi skripsi.

Film Gak Nyangka berhasil memadukan absurditas kehidupan mahasiswa dengan sentuhan lokal dan isu sosial yang relevan.

Lewat langkah beraninya di dunia film, Ibas mengaku mencoba menunjukkan kepeduliannya pada generasi muda, pendidikan, dan penguatan konten kreatif lokal yang bermutu dan menyentuh hati.

Dia meyakini, film tersebut memiliki pesan kuat soal persahabatan mahasiswa yang memiliki narasi yang akrab di kalangan mahasiswa dan Gen Z juga soal perjuangan.

“Film ini menyelipkan pesan kuat tentang perjuangan hidup, pentingnya solidaritas, dan kreativitas menghadapi tekanan finansial dan akademik,” Ibas menandasi.

Berita Terkait