Jumat, 8 Agustus 2025

Kaya Itu Bukan Soal Status, Tapi Siapa Yang Paling Bersyukur

Ilustrasi bersyukur

 

Zaman sekarang, jadi kaya itu impian banyak orang. Siapa sih yang nggak mau hidup enak, nggak mikirin cicilan, bisa liburan kapan aja, makan di mana pun tanpa lihat harga?

Tapi… ada satu pertanyaan penting: setelah semua itu didapat, lalu apa?

Banyak orang sibuk banget ngejar status “kaya”. Kerja dari pagi sampai malam, ikut investasi ini itu, ikut lomba gengsi di sosial media. Tapi di balik semua itu, mereka tetap merasa belum cukup. 

Padahal, kaya yang sejati itu bukan tentang jumlah barang yang kamu punya, tapi seberapa damai hidupmu saat kamu nggak lagi merasa perlu membuktikan apa-apa ke siapa-siapa.

Karena jujur aja, banyak orang yang kelihatan sukses di luar, tapi hatinya penuh kecemasan. Takut gagal, takut disaingi, takut jatuh dari posisi yang udah tinggi. Setiap hari hidup dalam tekanan… meskipun saldo rekeningnya nol koma banyak.

Sebaliknya, ada juga orang yang hidup biasa-biasa aja. Pakaian sederhana, motor butut, tapi setiap hari wajahnya tenang, senyumnya tulus, dan tidurnya nyenyak. Dia nggak punya banyak, tapi cukup. Dan itu sudah lebih dari cukup.

Kaya yang sebenarnya adalah ketika kamu bisa menikmati hidup tanpa rasa iri. Nggak iri lihat temen beli rumah duluan. Nggak iri lihat orang lain punya mobil baru. Karena kamu tahu, hidup bukan perlombaan.

Kekayaan sejati juga terlihat saat kamu bisa berbagi. Bukan karena pamer, tapi karena sadar: apa yang kamu punya itu titipan. Dan titipan yang dibagi, akan terus bertambah  bukan berkurang.

Banyak orang gagal merasa kaya karena terus membandingkan. Padahal, setiap orang punya waktunya masing-masing. Yang penting bukan siapa yang lebih dulu, tapi siapa yang bisa sampai tujuan dengan hati yang tetap baik.

Dan yang paling penting: kaya itu bukan perkara angka, tapi perasaan. Kalau hati tenang, hidup terasa lapang. Kalau nggak ada rasa takut, hidup jadi ringan.

Karena kaya itu bukan soal status, tapi cara kita melihat dan menjalani hidup. Dan kaya yang sejati… bukan siapa yang paling tinggi, tapi siapa yang paling bersyukur.

Berita Terkait