
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan terbuka kepada kelompok mana pun selama 5 tahun ke depan, bukan hanya kepada kelompok Nahdlatul Ulama.
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan, PKB bukan hanya milik NU tapi seluruh masyarakat Indonesia.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan melakukan langkah strategis dengan membuka diri lebih luas kepada publik. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk memperluas basis pemilih di tengah persaingan politik yang semakin ketat.
Partai berlambang bola dunia itu tidak hanya akan mengandalkan basis massa Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga merangkul seluruh kalangan masyarakat.
Langkah ini diistilahkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai upaya “go public”
Mantan Cawapres Koalisi Perubahan itu menyiratkan bahwa periode kepemimpinannya di PKB yang akan berakhir pada 2029 mungkin menjadi yang terakhir.
Ia mengatakan tengah mempersiapkan transisi partai untuk menjadi lebih inklusif dan memberi ruang kepada kader-kader muda guna melanjutkan kepemimpinan di masa depan
“Karena masa transisi PKB go public, ya kira-kira 5 tahun ini terakhir saya akan memimpin,” kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Keponakan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid itu menggarisbawahi bahwa partai yang dipimpinnya adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat konstitusi.