
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa desa wisata harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Sekaligus berpotensi membuka lapangan kerja berbasis lokal.
Hal ini disampaikan Muhaimin saat mengunjungi Desa Wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa Wisata Pentingsari ini merupakan hasil binaan salah satu bank swasta Internasional.
“Pariwisata adalah pintu masuk pemberdayaan ekonomi. Ketika dikelola dengan baik, ia menciptakan efek berganda, pendapatan masyarakat naik, desa berkembang, dan yang terpenting membuka banyak lapangan kerja,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu, yang dikutip rri.co.id, Jumat (9/5/2025).
Cak Imin meminta desa wisata harus diberdayakan secara kolaboratif, diperlukan dukungan komunitas agar produktivitas dan kenyamanan wisata tetap terjaga. “Keberhasilan ini bukan hanya soal destinasi wisata, tapi bagaimana masyarakat desa menjadi pelaku utama ekonomi,” ucap Cak Imin.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memperluas model pemberdayaan ini ke desa-desa lain. “Perluasan dan replikasi model Desa Pentingsari sangat mungkin dilakukan, tapi syaratnya, standar kinerja harus jelas dan terukur, sehingga desa-desa lain bisa melakukannya,” ujarnya.
Pemerintah juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, termasuk sektor swasta, yang turut mengembangkan potensi desa. “Pemberdayaan masyarakat desa adalah fondasi pembangunan Indonesia yang berkeadilan dan berkelanjutan,” katanya.
Desa Wisata Pentingsari merupakan desa binaan Bank BCA sejak 2015 melalui program Bakti BCA. Dukungan yang diberikan antara lain pengembangan homestay, pelatihan manajemen wisata, serta pemasaran digital melalui aplikasi BCA Mobile.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa intervensi dunia usaha dapat mempercepat pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan. Desa Pentingsari saat ini memiliki 55 homestay yang sepenuhnya dikelola warga.
Aktivitas wisata berbasis budaya, alam, dan interaksi sosial menciptakan rantai ekonomi yang melibatkan banyak elemen masyarakat. Mulai dari pemilik homestay, pelaku kuliner, pemandu wisata lokal, hingga kelompok seni dan kerajinan.