Sabtu, 9 Agustus 2025

Presiden Prabowo: Hubungan Indonesia dan Prancis Sudah Terjalin Selama 75 Tahun

Presiden Perancis Emmanuel Macron (kiri) dan Presiden Prabowo Subianto (kanan) saat melangsungkan pembicaraan tete a tete usai penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025)

 

Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan hubungan diplomatik Indonesia dan Prancis yang telah terjalin selama 75 tahun dilandasi oleh kerja sama politik yang kuat dan kokoh, serta saling menghormati sesama negara.

“Hubungan bilateral kita dilandasi oleh kerja sama politik yang kuat dan kokoh. Berakar pada saling menghormati dan prinsip-prinsip yang kita anut bersama, yaitu kedaulatan kemerdekaan, menghormati hak-hak asasi manusia dan demokrasi,” ujar Presiden Prabowo, Rabu (28/5/2025).

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyambut hangat kunjungan Presiden Macron di Indonesia sebagai bagian dari lawatan kenegaraan di kawasan Indo-Pasifik.

Selain memperingati 75 tahun hubungan diplomatik, Indonesia dan Prancis juga merayakan kemitraan strategis yang telah dijalin lebih dari 10 tahun.

Di tengah kemitraan yang terus berkembang, Presiden Prabowo menekankan bahwa masih banyak potensi kerja sama yang bisa dimanfaatkan antara Indonesia dan Prancis.

Ia mengharapkan hubungan hangat Indonesia dan Prancis dapat berkontribusi terhadap stabilitas geopolitik di tengah situasi ketidakpastian dunia.

“Saya menyambut baik pertemuan hari ini karena keadaan geopolitik internasional dengan geoekonomi penuh dengan ketidakpastian. Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geoekonomi,” ujar Presiden Prabowo.

 

Prabowo Minta Makin Banyak Mahasiswa RI Bisa Kuliah Kedokteran-Sains di Perancis

Presiden RI Prabowo Subianto meminta Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk menambah jumlah mahasiswa kedokteran dan sains Indonesia yang bisa belajar di Perancis. “Di bidang pendidikan kami dorong kolaborasi di berbagai sektor pendidikan dan kami telah mengajukan kepada Perancis untuk bisa kita tingkatkan jumlah mahasiswa kita belajar sains dan kedokteran,”

Lalu, Prabowo mengungkapkan, mereka juga membahas berbagai isu strategis, termasuk kondisi geopolitik, kerja sama pertahanan, serta partisipasi dalam latihan militer bersama.

“Kami tentunya sudah memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Perancis. Perancis salah satu mitra utama dalam modernisasi alutsista pertahanan, termasuk dengan pengembangan industri pertahanan melalui join production dan alih teknologi,” tuturnya. Kemudian, untuk di bidang ekonomi, Indonesia dan Perancis sepakat untuk mendorong perdagangan dan investasi, serta mempercepat penyelesaian perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Uni Eropa.

Dan terima kasih bahwa Presiden Macron menjanjikan mendukung keanggotaan kami tidak hanya di CEPA tapi juga di OECD,” kata Prabowo. Sementara itu, di luar kerja sama ekonomi dan pertahanan, Indonesia dan Perancis juga memperluasnya ke sektor budaya, transportasi, transisi energi, ketahanan pangan, hingga kelautan.

Berita Terkait