Sabtu, 7 Juni 2025

TikTok Shop PHK Massal Ratusan Karyawan di Indonesia

Ilustrasi TikTok Shop.

TikTok Shop melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ratusan karyawan di Indonesia.

1. Alasan Adanya PHK Massal

PHK massal dilakukan untuk memangkas biaya setelah mengambil alih pesaing lokalnya, Tokopedia, pada tahun lalu. TikTok Shop memangkas karyawan di seluruh tim e-commerce, termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. PHK selanjutnya akan dilakukan paling cepat pada Juli. PHK massal ini membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.

2. Perkuat Organisasi

Menurut Juru bicara TikTok, perusahaan secara teratur menilai kebutuhan bisnisnya dan membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasi dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

“Jadi kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara tersebut dalam keterangan resmi, dikutip Bloomberg, Senin (2/6/2025).

TikTok Shop mempercepat perombakan operasinya di Indonesia, dengan mem-PHK sebagian besar pekerja yang diperolehnya setelah merger dengan Tokopedia milik GoTo Group.

Penyesuaian bisnis

Masih dilansir dari Bloomberg, seorang juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa perusahaan tersebut secara teratur menilai kebutuhan bisnisnya dan membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasinya dan melayani pelanggan dengan lebih baik, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” ujarnya. TikTok Shop tengah mempercepat perombakan operasinya di Indonesia, dengan mengurangi sebagian besar staf yang diperolehnya setelah bergabung dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai 1,5 miliar dollar AS.

Indonesia sendiri merupakan pasar terbesar bagi TikTok Shop. Namun, unit marketplace ByteDance ini juga menghadapi persaingan yang begitu ketat dengan perusahaan sejenis lainnya, seperti Shopee dan Lazada. Untuk diketahui, setelah merger TikTok Shop dan Tokopedia selesai awal Januari 2024, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan.

Merger ini memungkinkan ByteDance untuk memulai kembali bisnisnya di Indonesia dan mematuhi peraturan. TikTok Shop semula beroperasi sebagai bagian dari aplikasi media sosial TikTok. Namun, menyusul Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE), TikTok Shop kemudian dilarang beroperasi di Indonesia pada September 2023.

Dalam beleid itu dijelaskan, media sosial tidak boleh berperan secara bersamaan sebagai e-commerce dan tidak boleh bertransaksi di dalam aplikasi. Artinya, dengan aturan itu, jika TikTok ingin tetap memiliki bisnis dagangnya, yakni TikTok Shop, harus memiliki izin perusahaan resmi sebagai e-commerce. TikTok kemudian mengakuisisi Tokopedia untuk mengaktifkan kembali bisnis e-commerce-nya, tepat pada tanggal kembar 12.12 yang jatuh pada Selasa (12/12/2023). Adapun proses akuisisi Tokopedia oleh TikTok rampung pada akhir Januari 2024. Saat itu TikTok menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 15.609).

Angka PHK 2025 terus bertambah

Dengan adanya laporan PHK dari TikTok Shop itu, maka angka PHK di Indonesia akan bertambah pada 2025 ini. Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) kembali melaporkan angka PHK yang mencapai 26.455 orang pekerja per 20 Mei 2025. Jumlah ini diketahui bertambah dibandingkan data PHK sebelumnya yang dilaporkan menimpa sebanyak 24.036 orang.

“Angka PHK sekarang 26.455 orang, itu data sampai 20 Mei 2025,” ujar Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Indah Anggoro Putri di Kantor Kemenaker, Jakarta, pada 20 Mei 2025.

Dari data terbaru, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan tingkat PHK tertinggi, yakni 10.695 orang. Posisi kedua adalah Jakarta dengan 6.279 orang kena PHK. Ketiga, ada Riau dengan jumlah PHK sebanyak 3.570 orang. Sementara itu, sektor penyumbang angka PHK terbanyak saat ini yakni pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta jasa.

Jika dibandingkan dengan data yang disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli pada 23 April 2025, angka PHK saat ini diketahui bertambah 2.419 orang. Dengan kata lain selama selang satu bulan, ada penambahan lebih dari 2.000 orang yang diberhentikan dari pekerjaannya.

Dari data yang dilaporkan Menaker sebelumnya, sektor industri pengolahan, perdagangan dan eceran serta jasa jadi penyumbang PHK terbesar. Lalu tiga provinsi penyumbang PHK terbanyak sebelumnya yakni Jawa Tengah dengan 10.692 pekerja, Jakarta 4.649 pekerja, dan Riau 3.546 pekerja. Akan tetapi, data PHK yang disampaikan pemerintah itu berbeda dengan catatan dari serikat buruh.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan pada periode Januari-April 2025, sebanyak 70.000 orang terancam PHK. Sementara itu, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristandi mengatakan Januari sampai April 2025 tercatat ada 61.000 pekerja yang ter-PHK.

Berita Terkait