
Pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat dan tegas menyusul eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang semakin meningkat. Menteri Luar Negeri Sugiono mengumumkan peningkatan status kesiagaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran dari siaga 2 menjadi siaga 1, sebagai respons atas situasi yang semakin tidak kondusif di Iran, Kamis (19/6).
Presiden Prabowo Subianto langsung memerintahkan evakuasi terhadap sekitar 380 Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Iran, khususnya di ibu kota Teheran, guna menjamin keselamatan mereka di tengah konflik yang melibatkan serangan udara Israel yang menyasar tidak hanya fasilitas militer, tetapi juga sasaran sipil
Namun Menlu Sugiono menjelaskan bahwa evakuasi WNI dari Iran tidak dapat dilakukan melalui jalur udara karena pesawat tidak dapat memasuki wilayah udara Iran akibat situasi keamanan yang memburuk.
Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan rencana evakuasi melalui jalur darat dengan koordinasi intensif bersama negara-negara tetangga Iran.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk memohon kemudahan akses lintas batas saat evakuasi nanti, mengingat situasi yang semakin tidak menguntungkan,” ujar Sugiono dalam konferensi pers di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6) waktu setempat.
KBRI di Teheran telah diperintahkan untuk melakukan asesmen menyeluruh terkait rencana evakuasi dan menjalankan langkah-langkah kontingensi guna memastikan kesiapan menghadapi kemungkinan evakuasi dalam waktu dekat.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri RI juga menjalin komunikasi intensif dengan seluruh WNI di Iran untuk memastikan mereka tetap terhubung dan dapat segera merespons instruksi evakuasi sewaktu-waktu.
Situasi di Iran Semakin Memprihatinkan
Sejak 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara berskala besar ke berbagai kota di Iran, termasuk Teheran, dengan target fasilitas nuklir dan pusat komando militer.
Media Iran melaporkan hingga Rabu (18/6), korban tewas akibat serangan tersebut mencapai 585 orang, sementara lebih dari 1.300 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sebagai balasan, militer Iran meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel yang menyebabkan puluhan korban jiwa dan luka-luka di pihak Israel.
Kondisi ini menyebabkan ketegangan yang sangat tinggi dan potensi eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Dukungan dari Pemerintah Iran dan Negara Tetangga
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyatakan kesiapan pemerintah Iran untuk memberikan bantuan dan kemudahan proses evakuasi WNI jika diperlukan.
Pemerintah Iran juga menjamin perlindungan bagi WNI yang berada di wilayahnya selama konflik berlangsung. Sementara itu, pemerintah Indonesia terus berupaya menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk mempermudah akses lintas batas saat evakuasi, mengingat jalur darat menjadi satu-satunya opsi yang memungkinkan
Langkah Diplomasi Internasional
Selain upaya evakuasi, Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan bahwa para menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menggelar konferensi darurat di Istanbul, Turki, pada Sabtu (21/6) untuk membahas perkembangan konflik Iran-Israel dan mencari solusi diplomatik guna meredakan ketegangan.
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk melindungi seluruh WNI di luar negeri, terutama di tengah situasi konflik yang berbahaya.
Untuk itu masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi dari KBRI dan Kemenlu serta tetap tenang menghadapi situasi ini.