Sabtu, 9 Agustus 2025

Tiga Jemaah Haji Indonesia Belum di Temukan, Komisi VIII DPR Meradang

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Mahdalena

 

Kabar tiga jemaah haji asal Indonesia hilang di Arab Saudi membuat Komisi VIII DPR Fraksi PKB meradang. Anggota Komisi VIII DPR FPKB, Mahdalena menegaskan, Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi wajib menemukan tiga jemaah haji yang hingga saat ini belum ditemukan.

“Pemerintah harus serius, sigap, dan transparan dalam proses pencarian. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan warga negara kita,” tegas Mahdalena, Selasa, 1 Juli 2025. 

Ia mendesak upaya pencarian harus melibatkan koordinasi dengan otoritas keamanan Arab Saudi, termasuk memanfaatkan teknologi pelacakan, kamera CCTV di area strategis, serta data pergerakan jemaah.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan laporan manual. Sudah saatnya ada sistem pelacakan lebih modern, dan pemerintah wajib mengevaluasi sistem manajemen pergerakan jemaah secara menyeluruh,” tegas Mahdalena.

Mahdalena juga meminta agar keluarga para jemaah yang hilang mendapatkan informasi yang jelas, rutin, dan tidak simpang siur. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem bimbingan dan pendampingan jemaah, terutama bagi lanjut usia atau yang memiliki keterbatasan fisik dan mental.

“Setiap jemaah adalah tanggung jawab negara. Kita tidak boleh anggap sepele hal ini,” tegasnya.

Tiga jemaah Indonesia dilaporkan hilang dari pemondokan di Tanah Suci. Petugas haji yang berada di lapangan telah melakukan upaya pencarian, termasuk menelusuri lokasi-lokasi umum yang biasa dikunjungi jemaah.

Adapun identitas ketiga jemaah tersebut adalah Nurimah (80), jemaah kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19). Nurimah dilaporkan pergi dari hotel 614 dan tak kembali sejak 28 Mei atau dua hari setelah tiba di Mekkah. Kedua, Sukardi (67) yakni jemaah kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79). Sukardi dilaporkan pergi dari hotel 813 dan belum kembali sejak 29 Mei.

Berita Terkait