Jumat, 8 Agustus 2025

Mienani Crafts, Produk Rumahan Yang Berhasil Menembus Pasar Global

Mba Endang saat 'Mienani Crafts' mengikuti pameran di Jakarta (Dok.Istimewa) Mba Endang saat 'Mienani Crafts' mengikuti pameran di Jakarta (Dok.Istimewa)

 

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah sangat memperhatikan para pelaku Usaha Mikro atau Kecil Menengah (UMKM), mengapa demikian ?.

Karena UMKM adalah kelompok usaha yang memiliki persentase serta kontribusi yang besar di Indonesia. Selain itu, kelebihan dari kelompok usaha ini adalah sudah terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan ekonomi.

Meskipun dari sisi skala bisnis yang ditargetkan oleh bisnis UMKM masih relatif tidak sebesar perusahaan dengan skala besar, namun masih banyak orang yang nyaman melakukan bisnis dalam skala ini karena keunggulan yang ditawarkan pada bisnis UMKM adalah kemudahan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi baru, inovasi serta ide kreatifitas dalam bisnis.

Kini Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran yang sangat krusial dalam perekonomian Indonesia. UMKM telah menyumbang sekitar 99% dari total unit usaha yang ada di Indonesia.

Peran dominan ini menjadikan UMKM sebagai penggerak utama dalam ekonomi negara. Dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sekitar 60,5%, UMKM memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Selain itu, UMKM menyerap sekitar 96,9% tenaga kerja dari total tenaga kerja nasional, menjadikan sektor ini sebagai penyedia utama lapangan pekerjaan di Indonesia.

Ampas jadi Sari, begitulah istilah pepatah bilang. Sesuatu barang yang tidak berguna atau yang dianggap kebanyakan orang layak dimusnakan, menjadi sesuatu yang sangat berharga dan memiliki nilai jual yang tinggi jika jatuh kepada tangan-tangan yang tepat, terlebih didalam dirinya memiliki jiwa seni dan kreatif.

Mienani Crafts (Micrafts) sebuah produk rumahan yang berhasil menembus pasar global dengan modal seadanya tapi hasil karyanya memiliki nilai seni yang tinggi.

Berangkat dari sebuah ide kreatif yang menjadi sebuah bisnis, dibarengi dengan keuletan, ketekunan, kesabaran serta pengalamannya yang kurang lebih satu dekade (Micrafts) telah berhasil memproduksi berbagai kerajinan tangan yang berhasil memanjakan mata.

Beberapa produk dari Mienani Crafts yang telah di posting dari Instagramnya.

Dengan berbahan dasar kayu yang ditambahkan dengan pelepah pisang dan unsur-unsur lainnya, mereka berhasil membuat geleng-geleng kepala bagi siapa saja yang melihat hasil buah tangannya, sambil bergumam dalam hati “ko bisa yah buat seperti ini secara manual” ?.

Produk-produknya tidak hanya diminati oleh kalangan masyarakat menengah, tetapi juga diminati oleh kalangan masyarakat menengah keatas, mulai dari kalangan para pengusaha hingga pejabat.

Dalam satu bulan, mereka bisa menghasilkan puluhan produk dari berbagai jenis tas yang mereka buat dan pesanan khusus dari para pelanggannya, misalkan miniatur rumah joglo atau yang lainnya.

Mengenai harga satu produk yang kami jual dan berapa lama setiap pesanan itu jadi, tergantung dengan bentuk dan tingkat kesulitannya. Karena semua produk-produk Mienani Crafts ini, dibuat secara manual tidak menggunakan mesin sama sekali, dan disinilah perbedaan produk kami dengan kebanyakan pada umumnya, ujar Endang Sukesih (Mba Endang) sapaan akrabnya.

Kami sering mengikuti beberapa event-event besar di Jakarta atau luar kota, baik itu yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun oleh Swasta.

Alhamdulillah, sudah ada beberapa produk-produk kami yang berhasil menembus Pasar Global tepatnya ke Negara Jepang, disana produksi kami ikut dipameran dalam kontestasi produk-produk kerajinan tangan Indonesia, tambahnya.

“Jangan takut untuk memulai hal-hal baru dan jangan kwatir dengan apa yang kita jual (tawarkan). Ketika ada penjual pasti akan ada pembelinya, Tuhan punya banyak cara untuk kita semua”. Yakin !

Untuk kalian yang masih penasaran, silakan datangi media sosial kami (IG: @mienani_crafts), mau lihat-lihat dulu boleh, mau pesan langsung juga boleh, tinggal DM saja, tutup Mba Endang.

Berita Terkait