Selasa, 17 Juni 2025

Pertamina Setor Rp401 Triliun ke Negara Sepanjang 2024

Konferensi pers Highlight Kinerja PT Pertamina 2024 di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

 

PT Pertamina (Persero) menyetor Rp401,8 triliun ke kas negara sepanjang 2024. Jumlah setoran dana ini meningkat 11 persen dibandingkan 2023.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengakui 2024 merupakan kondisi yang cukup menantang bagi perseroan. Hal ini disebabkan bergejolaknya kondisi geopolitik, fluktuasi harga minyak dunia yang menunjukan tren penurunan dibandingkan 2023, hingga pelemahan nilai tukar rupiah.

“Namun, kita patut berbangga bahwa Pertamina mampu untuk menghadapi dinamika tersebut dan tetap menjaga kinerja perusahaan tetap positif,” ujar Simon dalam konferensi pers Highlight Kinerja PT Pertamina 2024 di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menambahkan setoran kas negara Rp401,8 triliun terdiri dari pajak Rp275,7 triliun, PNBP Rp116,7 triliun, dan dividen Rp9,4 triliun.

“Kalau dilihat dari hasil tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2024 di tengah situasi terjadi perburukan dari seluruh parameter, justru 2024 malah kontribusi kepada penerimaan negara itu terjadi peningkatan kurang lebih 11 persen,” tutur dia.

Sedangkan dari sisi kinerja keuangan sepanjang 2024, Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar 75,33 miliar dolar AS atau setara Rp1.194 triliun, EBITDA senilai 10,79 miliar dolar AS setara Rp171,04 triliun dan laba bersih senilai 3,13 miliar dolar AS atau setara dengan Rp49,54 triliun. 

“Jadi secara overall di 2024 kami berhasil menutup kinerja Pertamina secara group baik dari sisi financial ataupun dari kinerja operasional terjaga cukup baik. Berkat kinerja yang solid dari kinerja holding dan subholding dan juga dukungan dari pemerintah dan seluruh stakeholders,” tambahnya.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan perusahaan juga terus menunjukkan kinerja positif di berbagai lini bisnis. Produksi migas Pertamina telah berhasil menembus 1 juta barrel setara minyak.

Capaian itu menjadikan Pertamina kontributor 69 persen minyak nasional dan 37 persen gas nasional. Dari sisi kilang, Pertamina juga berhasil menjadi kontributor utama produksi BBM nasional.

“Di tahun 2024 produksi migas terjaga solid di angka 1 juta barrel setara minyak. Selain itu, produksi BBM Kilang Pertamina berhasil memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100 persen dipenuhi dari kilang domestik,” ujar Fadjar.

Sebagai BUMN, imbuh Fadjar, Pertamina terus memperkuat infrastruktur distribusi energi hingga saat ini lebih dari 15.000 titik retail BBM, 260.000 titik pangkalan LPG, 6.700 gerai Pertashop, dan 573 lokasi BBM Satu Harga tersedia untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri. Distribusi energi juga disokong pengoperasian 288 kapal. 

Dari sisi bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33.000 km pipa transmisi dan distribusi gas serta sekitar 820.000 sambungan jargas.

Sedangkan dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina juga menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon. Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 Megawatt. Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95 dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF). 

“Atas kinerja positif tersebut Pertamina mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi pelanggan setia dan pendukung perusahaan. Pertamina terus berkomitmen sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh Indonesia,” pungkas Fadjar.

Berita Terkait