Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara terkait polemik Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang menjadi sorotan lantaran kabar pembatalan penerimaan secara sepihak oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan seluruh mahasiswa yang telah menerima beasiswa tersebut harus dibiayai studi kuliahnya hingga tuntas.
“Ketika kita membantu anak-anak untuk belajar dengan beasiswa maka proses pemberian beasiswa itu harus sampai tuntas kuliahnya,” kata Anies kepada wartawan di kawasan Tangerang Selatan, Jumat (8/3).
Anies menilai pemberhentian beasiswa akan membuat mahasiswa penerima beasiswa menderita. Ia menyebut studi mereka akan terbengkalai.
“Yang sudah masuk ke dalam penerima, harus mereka dibiayai sampai tuntas. Kalau tidak, mereka akan terbengkalai karena mereka adalah orang-orang membutuhkan bantuan,” jelas dia.
Menurut Anies, salah jika Pemprov DKI hendak memberhentikan pemberian beasiswa KJMU.
Alih-alih memutus pemberian, Anies menilai Pemprov seharusnya memberhentikan penerimaan pengajuan beasiswa KJMU.
“Kalaupun tidak mau diteruskan programnya, ada keputusan tidak meneruskan, maka lakukan itu dengan cara tidak ada rekrutmen yang baru,” jelas dia.
Sebelumnya, Heru Budi telah buka suara terkait polemik ini. Ia menegaskan mahasiswa penerima KJMU bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun, Pemprov DKI tetap akan mengecek satu-satu data mahasiswa yang jadi penerima.
“Saya pastikan bahwa mereka-mereka yang sudah mendapatkan dalam perjalanannya KJMU bisa tetap mendapatkan itu. Tentunya pemadanan data tetap berjalan, itu person to person,” kata Heru usai audiensi dengan mahasiswa di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/3).