Senin, 23 Desember 2024

Survei LSI : Elektabilitas Ganjar Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya

Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, mengungkapkan elektabilitas bakal capres Ganjar Pranowo turun untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir. Kini, elektabilitas Ganjar di angka 31,9 persen, yakni di nomor urut kedua setelah Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

“Sejak Mei 2022, elektabilitas Ganjar cenderung naik dari serial survei LSI Denny JA. Pada Mei 2022, elektabilitas Ganjar masih di bawah Prabowo di angka 27,9 persen. Kemudian cenderung naik hingga puncaknya pada Januari 2023 dengan elektabilitas sebesar 37,8 persen. Di Mei 2023, setahun kemudian, elektabilitas Ganjar turun di angka sebesar 31,9 persen,” ujar Adjie saat memaparkan rilis survei di kantor LSI Denny JA, Jakarta.

Adjie mengungkapkan tiga alasannya. Alasan pertama elektabilitas tersebut menurun ialah karena :

Pertama, efek negatif batalnya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20. Batalnya Indonesia sebagai tuan rumah memang bukan keputusan Ganjar, namun keputusan dari FIFA. Namun, pernyataan Ganjar yang ikut menolak keikutsertaan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 dianggap sebagai salah satu faktor penyebab batalnya Indonesia sebagai tuan rumah.

Kedua, kata Adjie, karena Ganjar dianggap bukan tipe pemimpin yang kuat. “Status Ganjar yang dideklarasikan dan dibincangkan publik sebagai ‘petugas partai’ melemahkan persepsi personal Ganjar. Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mengambil keputusan sendiri, karena harus berkonsultasi atau direstui dulu setiap keputusannya oleh ketum partainya. Bahkan dalam FGD LSI Denny JA, ada yang menyatakan bahwa Ganjar hanyalah ‘calon boneka’.

Ketiga, buruknya kinerja Ganjar dalam menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah. Data menunjukan bahwa Jawa Tengah adalah provinsi kedua termiskin di pulau Jawa. Kemiskinan di Jawa Tengah pada tahun 2022, mencapai 10,98 persen. Bahkan angka kemiskinan Jawa Tengah ini melampaui rata-rata angka kemiskinan nasional Angka kemiskinan nasional pada tahun 2022 sebesar 9.57 persen, sementara Jawa Tengah prosentasi penduduk miskin sebesar 10.98 persen.

 

Berita Terkait