Survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan-II 2023 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi yang semakin meningkat. Menurut Kepala KPw BI NTB Heru Saptaji, hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Triwulan-II 2023 sebesar 124,93, lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya yang mencatatkan indeks sebesar 118,92.
‘’Menguatnya optimisme konsumen didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap ekonomi kedepan,’’ katanya sewaktu hadir dalam Capacity Building di depan anggota Forum Wartawan Ekonomi NTB di Sheraton Senggigi Beach Resort, Jumat 14 Juli 2023 malam.
Ia mengemukakan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Triwulan-II 2023 yang masing – masing tercatat sebesar 110,83 dan 139,00, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan masing – masing indeks sebesar 103,56 dan 134,28.
Kemudian ia mengemukakan bahwa kinerja penjualan eceran di Provinsi NTB secara tahunan diperkirakan tetap kuat pada Triwulan II 2023. Tetap kuatnya penjualan eceran terutama didukung oleh kelompok perumahan dan perlengkapan rumah tangga, Transportasi dan komunikasi serta kelompok makanan, minuman dan tembakau yang membaik.
Pada triwulan-II 2023, penjualan eceran diperkirakan tumbuh sebesar 31,11 persen (month to month). Peningkatan penjualan eceran pada kelompok perumahan dan perlengkapan rumah tangga, transportasi dan komunikasi serta makanan, minuman dan tembakau sejalan dengan periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H dan Idul Adha, strategi potongan harga yang dilakukan ritel, serta peningkatan produktivitas dan tercukupinya pasokan dalam daerah.
Ekonomi NTB pada triwulan I-2023 terus melanjutkan pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen (yoy). ‘’Meskipun relatif landai dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,04 persen (yoy),’’ ujar Heru Saptaji.
Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan positif pada triwulan I-2023 terutama ditopang oleh kinerja LU pertanian, LU perdagangan, dan LU konstruksi yang tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Namun demikian, pertumbuhan lebih lanjut tertahan oleh penurunan kinerja LU pertambangan dan perlambatan LU transportasi.
Di sisi lain, untuk PDRB non tambang terpantau tumbuh 4,65 persen (yoy), terakselerasi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,79 persen (yoy).
Sementara itu, inflasi NTB pada bulan Juni 2023 tercatat 0,03 persen (mtm) lebih rendah dari bulan sebelumnya sejalan dengan adanya penyesuaian BBM, normalisasi tarif angkutan udara,
dan panen komoditas bawang merah. Sementara itu, secara tahunan inflasi NTB tercatat 2,99 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan nasional yang sebesar 3,52 persen (yoy) dan telah kembali pada rentang sasaran nasional 3±1 persen. Adapun hal tersebut tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi yang secara konsisten dilakukan melalui sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah.