Jumat, 4 Oktober 2024

Cak Imin Kunci Kemenangan Bagi Prabowo

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gus Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memiliki kekuatan besar yang menguntungkan bagi Prabowo Subianto.

Cak Imin dinilai menjadi salah satu kunci utama kemenangan Prabowo pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Kata Pangi, pada Pemilu 2024 ini, positioning PKB dan NU masih sangat seksi di mata sejumlah kalangan.

“Cak Imin itu kan bukan politisi kemarin siang, sudah sangat lama. Beliau itu kan pernah jadi pimpinan MPR, pimpinan DPR, kemudian ketika PKB dipimpin oleh beliau, perolehan suara PKB nomor 3 terbesar di dalam pemilu. Itu menurut saya sebuah prestasi,” kata Pangi kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).

“PKB selama dipimpin Cak Imin kan PKB masuk partai Islam terbesar. Kemudian, beliau juga pernah jadi menteri, dan apa alasan Prabowo masih meragukannya? Itulah yang masih menjadi misteri. Tetapi kalau Prabowo tanpa PKB, tentu sulit punya tiket lagi (capres) ya,” sambungnya.

Menurut Pangi, PKB yang kini bertengger di papan tengah adalah partai yang mazhabnya bukan injury time. “PKB tentu tidak mau digantung tidak bertali. PKB itu mahzabnya bukan mahzab injury time, atau last minutes. Tetapi PKB ingin ada jeda,” kata Pangi.

Andai Cak Imin tak dipilih sebagai cawapres oleh Prabowo, maka paling tidak PKB masih memiliki ruang gerak untuk melakukan manuver politik, atau spekulasi-spekulasi lain yang menguntungkan mereka.

“PKB butuh kepastian dari sekarang, dan PKB bisa saja akan mengambil alternatif lain atau pilihan politik lain,” kata dia.

 

PDIP Naksir Berat PKB

Di satu sisi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai sangat mengidam-idamkan PKB agar bisa bergabung dengan mereka. Partai banteng moncong putih itu seolah ‘naksir berat’, karena PKB diyakini memiliki magnet besar dalam penguatan elektoral di sejumlah wilayah.

Apalagi PKB menjadi ‘juru kunci’ warga Nahdlatul Ulama (NU) dan wilayah Jawa Timur. Pangi tak membayangkan kekuatan PDIP jika akhirnya PKB keluar dari koalisi KKIR, dan memilih bergabung mendukung Ganjar Pranowo.

Termasuk jika Partai Golkar ikut tergoda dengan tawaran PDIP bergabung bersamanya. Dengan adanya PKB, maka akan ada kekuatan besar bagi PDIP. “Ibarat mesin, itu sudah dua gardan. Kalau sekarang kan seolah masih gardannya PDIP saja,” katanya.

Berita Terkait